Dalam usaha meningkatkan program sekolah, kepala sekolah sebagai supervisor dapat menggunakan berbagai teknik atau metode supervisi pendidikan. Supervisi dapat dilakukan dengan berbagai cara, dengan tujuan agar apa yang diharapkan bersama dapat tercapai. Teknik supervisi pendidikan berarti suatu cara atau jalan yang digunakan supervisor pendidikan dalam memberikan pelayanan atau bantuan kepada para guru.
Hendyat Soetopo membagi teknik supervisi menjadi empat bagian yaitu: Teknik Kelompok, Teknik Perseorangan, Teknik langsung, dan Teknik Tidak Langsung . Kemudian Baharuddin Harahap mengemukakan teknik supervisi meliputi: Teknik Individual, Teknik Kelompok, Teknik Lisan, Teknik Tulisan, Teknik langsung dan Teknik Tak Langsung.
Yang dimaksud dengan teknik perseorangan adalah supervisi yang dilakukan secara individual. Beberapa kegiatan yang akan dilakukan yaitu:
a. Mengadakan Kunjungan Kelas (Class room Visitation)
Ada 3 macam kunjungan kelas:
1) Kunjungan tanpa diberitahu (unannounced visitation), supervisor tiba-tiba datang ke kelas tanpa diberitahu terlebih dahulu.
2) Kunjungan dengan cara memberitahu terlebih dahulu (announced visitation)
3) Kunjungan atas undangan
b. Mengadakan kunjungan observasi (Observation Visit).
Ada 2 macam observasi kelas
1) Observasi langsung (direck observation)
2) Observasi tak langsung (indireck observation)
c. Membimbing guru-guru tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa atau mengatasi masalah yang dialami siswa.
d. Membimbing guru-guru dalam hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan kurikulum sekolah antara lain :
1) Menyusun program catur wulan/ program semester
2) Menyusun atau membuat program satuan pelajaran
3) Mengorganisasi kegiatan-kegiatan pengelolaan kelas
4) Melaksanakan teknik-teknik evaluasi pengajaran
5) Menggunakan media dan sumber dalam PBM
6) Mengorganisasi kegiatan siswa dalam bidang ektrakurikuler, studi tour dan sebagainya.
Sedangkan teknik kelompok adalah suatu cara pelaksanaan program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Bentuk-bentuk teknik yang bersifat kelompok ini, di antaranya yang paling pokok adalah :
a. Dengan mengadakan pertemuan atau rapat dengan guru-guru untuk membicarakan berbagai hal yang berhubungan dengan proses dan hasil belajar siswa.
b. Mengadakan dan membimbing diskusi kelompok di antara guru-guru bidang studi.
c. Memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk mengikuti penataran yang sesuai dengan bidangnya.
d. Membimbing guru-guru dalam mempraktekkan hasil-hasil penataran yang telah diikuti.
Adapun teknik kelompok di antaranya yang umum dikenal adalah :
a. Pertemuan orientasi bagi guru baru.
b. Kepanitiaan
c. Rapat Guru
d. Diskusi
e. Tukar menukar pengalaman (sharing of experience).
f. Loka Karya (workshop)
g. Diskusi Panel
h. Seminar
i. Simposium.
Teknik langsung adalah teknik yang digunakan secara langsung seperti penyelenggaraan rapat guru, workshop, kunjungan kelas, mengadakan converence. Sedangkan teknik tidak langsung adalah teknik yang dilakukan secara tidak langsung misalnya melalui bulletin board, questioner.
Teknik lisan adalah supervisi yang dilakukan secara tatap muka misalnya, supervisor mendiskusikan hasil observasi yang dilakukan guru, rapat dengan guru membicarakan hasil evaluasi belajar. Sedangkan teknik tulisan adalah supervisi yang dilakukan dengan menggunakan tulisan misalnya dalam kegiatan observasi untuk memperoleh data yang objektif tentang situasi belajar mengajar, supervisi menggunakan alat-alat observasi berbentuk chek-list atau daftar sejumlah pertanyaan (evaluatif chek-list).
Dipublikasikan Oleh:
M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang
Sumber:M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang
www.kabar-pendidikan.blogspot.com, www.kmp-malang.com
www.arminaperdana.blogspot.com, http://grosirlaptop.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar