Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang (MAN 3 Malang) merupakan salah satu dari lima madrasah model di Jawa Timur, dan juga merupakan salah satu Madrasah terpadu dari delapan madrasah terpadu se Indonesia. Sejarah singkat MAN 3 Malang, bermula dari suatu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan guru pendidikan agama Islam di madrasah-madrasah rendah negeri.
Hal ini berdasarkan surat keputusan bersama menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan menteri Agama pada tanggal 2 Desember 1946 no. 1142/BH.A tentang penyediaan guru agama secara kilat dan cepat, sehingga ditetapkan rencana pendidikan guru agama Islam jangka pendek dan jangka panjang.
Untuk mewujudkan rencana tersebut, maka pada tanggal 16 Mei 1948 mulai didirikan Sekolah Guru Hakim Islam (SGHI) dan Sekolah Guru Agama Islam (SGAI). Selanjutnya berdasarkan ketetapan menteri agama tertanggal 15 Agustus 1951 no. 7 SGAI diubah menjadi Pendidikan Guru Agama (PGA 5 tahun) yang siswanya berasal dari lulusan sekolah rendah atau Madrasah rendah.
Berdasarkan Surat ketetapan menteri agama tanggal 21 Nopember 1953 no. 35, lama belajar di PGA ditambah 1 tahun, sehingga menjadi 6 tahun, dan diubah menjadi dua bagian, yaitu, Pertama: Pendidikan Guru Agama Pertama (PGAP), lama belajarnya 4 tahun (kelas 1 s/d kelas 4) dan Kedua: Pendidikan Guru Agama Atas (PGAA), lama belajarnya 2 tahun (kelas 5 dan kelas 6). Selanjutnya, pada tahun ajaran 1958/1959 PGAP dan PGAA dilebur mengadi PGAN 6 TAHUN Malang.
Perkembangan berikutnya, dengan adanya surat keputusan Menteri Agama tanggal 16 Maret 1978 No. 16, PGAN 6 tahun di pecah lagi menjadi dua lembaga pendidikan yaitu,Pertama: Kelas 1 s/d 3 menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Malang 1, dan Kedua: Kelas 4 s/d 6 menjadi Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) Malang. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Agama no. 42 tanggal 1 Juli 1992 PGAN Malang beralih fungsi menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Malang.
Dan berdasarkan surat keputusan Direktur Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam tanggal 16 Juni 1993 No. E/55/1993. MAN 3 Malang diberi wewenang untuk menyelenggarakan Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK), yang selanjutnya berdasarkan perubahan kurikulum 1984 ke kurikulum 1994, MAPK berubah nama menjadi Madrasah Aliyah Keagamaan (MAK) sampai sekarang. PGAN Malang telah mencapai kejayaan, hal ini berkaitan dengan keberhasilan outputnya yang dominan di tengah-tengah masyarakat. Rata-rata alumni PGAN Malang menjadi orang yang berpengaruh dimasyarakat. Selain itu juga banyak yang menjadi penjabat penting di Lingkungan Departemen Agama maupun Departemen lain.
Secara kronologis Perjalanan Sejarah Berdirinya MAN 3 Malang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. PGAA Malang dimulai tahun ajaran baru pada tanggal 1 (satu) Agustus 1956, dengan nama PGAA 1 Malang dengan kepala sekolah R. Soeroso, sedang PGAA II Malang adalah asal dari PGAA Surabaya yang pada tahun 1958 dipindah ke Malang.
2. PGAA I Malang menumpang siswa dari PGAA 4 tahun, sedangkan PGAP pada taktu itu (tahun 1956) dipimpin oleh kepala sekolah Bapak Soerat Wirjodihardjo.
3. Gedung pertama PGAP dan PGAA 1 Malang adalah dijalan Bromo No. 1 pagi hari untuk PGAA 1 tahun dan sore hari PGAP 4 tahun.
4. Pada tahun pajaran 1956/1957 di Malang masih ada siswa SGHA (bagian dan/Hukum agama) yang kemudian dihapus.
5. Gedung PGAA 1 Malang pada pertengahan tahun ajaran 1958 berhubungan dengan gedung baru PGAA 1 sudah selesai pembangunannya yang terletak dijalan Bandung no. 7 Malang, maka gedung yang baru (Jl. Bandung No. 7 Malang) segera ditempati, begitu pula pada PGAP 4 tahun ikut pindah dijalan Bandung No, 7 Malang.
6. Pada akhir tahun 1958 PGAA Surabaya dipindah ke Malang dengan nama PGAA II Malang dengan kepala sekolah Ibu Mas’ud yang kemudian tahun 1959 dipindah ke Dinoyo Malang.
7. Pada tahun 1958/1959 PGAA I dan PGAP 4 tahun dilebur menjadi satu yaitu PGA Negeri 6 tahun Malang kelas I s/d VI, dengan kepala sekolah Bapak R.D. Soetario
8. Pada tahun 1961 s/d 1965 kepala sekolah dijabat Bapak R. Soemarsono dan tahun 1966 s/d 1978 kepala sekolah Bapak Drs. Imam Effendi, tahun 1979 s/d 1987 kepala sekolah Bapak Sakat, tahun 1988 s/d 1990 kepala sekolah Bapak H. Sanusi, tahun 1990 s/d akhir 1991 kepala sekolah Drs. Masdjudin dan kepala sekolah Drs. Saleh menjabat sejak tanggal 16 Desember 1991 S/d September 1993.
9. Pada tanggal 1 juli 1992 dengan surat keputusan Menteri Agama RI Nomor 42 tahun 1992 PGAN Malang dialihfungsikan menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Malang III dengan kepala madrasah Drs Untung Saleh.
10. Dan pada tanggal 16 Juni 1993 dengan surat keputusan direktorat jendral pembinaan kelembagaan Agama Islam No. E./55/1993, MAN Malang diberi wewenang untuk menyelenggarakan Madrasah Aliyah Program Khusus.
11. Pada tanggal 30 September 1993 kepala madrasah dijabat oleh Bapak Drs. H. Khusnan A, sampai dengan tanggal 31 Mei 1998
12. Pada tanggal 20 Februari 1998 dengan surat keputusan Direktorat Jendral pembinaan kelembagaan Agama Islam no. E.IV/Pembinaan.00.6/KEP/17.A/1998 ditunjuk sebagai man model dengan kepala madrasah Drs. H. Kusnan A.
13. Pada tanggal 1 Juni 1998 Kepala MAN 3 Malang dijabat Oleh Bapak Drs. H Munandar menjabat samapi dengan tanggal 20 September 2000.
14. Pada tanggal 20 september 2000 kepala MAN 3 Malang diJabat oleh Bapak Drs. H. Abdul Djalil, M.Ag s/d 30 April 2005
15. Bpk. Drs. Imam Sujarwo.M.Pd 02 Mei 2005 sampai sekarang.
Karakteristik Umum Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang
Madrasah Aliyah Negeri Malang 3 sekarang telah ditetapkan sebagai MAN Model (unggulan) dan sekaligus merupakan Madrasah terpadu yang biasa disebut dengan “MAN 3 Malang” terletak di Jl. Bandung no: 7 Malang. Secara sosiologis, MAN 3 Malang berada dilingkungan sosial dengan karakteristik yang pluralistic, dari profesi, tingkat sosial penduduk, agama, latar belakang budaya, dan lingkungan sosialnya beragam. Apabila ditinjau dari segi kultural, bercirikhas modern.
Sebagaimana Madrasah Aliyah yang lain, yaitu merupakan lembaga pendidikan formal yang sederajat dengan Sekolah Menengah Umum (SMU), MAN 3 Malang pun berusaha sebaik mungkin menyiapkan peserta didiknya untuk siap bersaing dengan peserta didik dari sekolah lain dalam hal melanjutkan pendidikan kejenjang pendidikan tinggi.
Letak geografis MAN 3 Malang berada di areal komplek pendidikan. Kota Malang sebagai kota pendidikan. Diantaranya berada di area Jl. Bandung dan Jl.Veteran. Secara rinci dapat diketahui bahwa MAN 3 Malang terletak sebelah barat Universitas Malang atau UM yang dahulu bernama IKIP Malang terpisah dengan Jl. Bogor disebelah seberang jalan. Dari depan seberang jalan MAN 3 Malang atau sebelah utara terdapat beberapa kampus unit pendidikan, yaitu SOB, Wearnes, dan Technos. Tepat sebelah timur dari MAN 3 Malang berjajar sederet sekolahan secara berurutan, yaitu MTsN I Malang, MIN Malang I dan TK Restu Malang.
Bangunan fisik MAN 3 Malang memiliki kemiripan dengan MTsN I dan MIN Malang I. Pada bagian depan lingkungan sekolahan terlindungi oleh pagar besi dengan ketinggian kurang lebih 1,5 meter dan dibalik pagar tersebut tertata taman mungil. Diantara sebelah kiri dan kanan dari pagar tersebut terdapat dua gapuro sebagai pintu masuk dan keluar. Ukuran dari gapuro itu kurang lebih 1 x 4 meter, dua buah persegi sebagai tugu dengan bentuk limas sebagai atap gapuro tersebut. Pada gapuro sebelah kanan terdapat tulisan dibagian atas: “MAN 3 Malang” Sedangkan gapuro sebelah kiri bertuliskan “MTsN I Malang". Gapuro bagian kiri tersebut merupakan pintu keluar masuk yang menghubungkan MTsN I Malang dengan MAN 3 Malang.
Sebagai pusat pengendalian proses pendidikan MAN 3 Malang ditempatkan pada gedung kantor bagian depan. Gedung ini dikelilingi oleh tanaman kecil dengan vareasi tanaman. Apabila kita masuk kantor dengan melewati pintu utama, akan terlihat beberapa kursi sofa warna coklat tua tersandar di dinding yang menghadap ke barat. Kursi ini sebagai ruang tunggu, biasanya digunakan oleh tamu atau wali siswa jika ada kepentingan dengan guru atau kepala madrasah. Sebuah strategi yang menarik untuk memperlihatkan hasil prestasi anak didik dan hasil prestasi madrasah, ditempatkan piala dari berbagai lomba dalam bermacam kategori juara didalam lemari etalase dengan ukuran kurang lebih 1,5 x 2 x 0,5 meter di sandarkanpada dinding sebelah kanan didepan kursi tunggu.
Kantor ini mempunyai konstruksi bangunan dua lantai, dimana pada bagian lantai bawah terbagi menjadi 4 lokal ruangan bagian depan sebelah timur merupakan ruang Kepala Madrasah. Pada ruangan ini terdapat tembusan pintu yang menghubungkan bagian ruangan TU. Tepat didepan ruang kepala madrasah merupakan sebuah ruangan yang digunakan untuk para staf madrasah atau ruang WAKA, baik waka kurikulum ataupun waka kesiswaan, waka sarana dan prasarana, waka humas yang berada dalam satu ruangan kerja tersebut. Berhadapan dengan pintu masuk ruang TU, merupakan ruang BP3. Pada bagian barat ruangan ini terdapat jendela khusus yang biasa dilakukan untuk keperluan administrasi siswa. Ruangan ini juga terdapat sebuah tangga beton yang menghubungkan pada lantai dua. Dimana lantai tersebut sebagai ruangan kesenian dan lab.Komputer dibagian sebelah timur dan barat.
Para staf pengajar atau guru ditempatkan didalam satu ruangan khusus. Ruangan ini terletak disebelah selatan dari gedung utama atau kantor. Dimana bagian ruangan guru tertata bangku bangku dan kursi secara bersap yang ditempati sejumlah tenaga pengajar di MAN 3 Malang. Akan tetapi dalam penataannya untuk guru putri disebelah timur menghadap kebarat dan guru putra sebelah barat menghadap ke timur dengan ruas jalan pintu keluar masuk baik dari arah kantor maupun dari ruangan aula sebagai pemisahnya.Ruang aula ini tepat sebelah selatan dari ruang guru dengan beberapa pintu utama yang menghadap ke barat.
Dari pintu keluar masuk siswa atau dengan melalui jalan sebelah barat kantor, akan terlihat halaman luas yang tertata rapi dengan aksesoris taman dan bunga yang indah. Halaman yang luas ini selain berdampingan dengan dengan lapangan olah raga dikelilingi berbagai bangunan untuk ruang belajar siswa. Siswa baik kelas I, II, III yang diberikan fasilitas belajar yang bersih dan rapi. Pada ruangan siswa kelas I, dan II terletak disebelah selatan aula dengan formasi leter ”L”, dimana kelas I di lantai atas dan lantai dasar digunakan ruang belajar kelas II. Dan ruang belajar kelas III ditempatkan pada bangunan yang terletak didepan sebelah barat kantor. Dengan posisi bangunan seperti huruf “L” ini memiliki dua lantai, dimana lantai bawah yang terbagi tujuh ruangan ini sebagai ruang kelas III. Untuk menunjang kegiatan proses belajar siswa disediakan laboratorium Kimia, Fisika, Biologi, bahasa yang ditempatkan pada lantai II. Adapun ruang perpustakaan ditempatkan pada bagian sebelah selatan lapangan olah raga.
Karena setiap MAN model harus memiliki pusat sumber belajar (PSBB), maka tempat PSBB terletak sebelah barat ruang belajar kelas III. PSBB tersebut mempunyai banguanan dua lantai, dimana lantai dua sebagai ruang kegiatan rapat, pertemuan-pertemuan atau seminar-seminar. Sebagai peningkatan pelayanan, disediakan tempat peristirahatan sebelah barat PSBB yang memiliki dua lantai dan beberapa kamar. Dimana tempat peristirahatan (PSBB) pintu utama menghadap ke timur tepat di Jl.Bogor. Disebelah utara dari tempat peristirahatan ini berdampingan dengan koperasi madrasah. Untuk kantin madrasah karena masih dalam perkembangan, disediakan tempat yang sederhana terletak disebelah utara PSBB dan sebelah barat ruang belajar kelas III.
Untuk meningkatkan kualitas pembinaan dan mutu siswa, MAN 3 Malang memiliki asrama siswa. Hal ini terlihat dari beberapa lokal bangunan disebelah selatan membusur kebarat hingga berdampingan disebelah selatan rumah peristirahatan (PSBB). Dalam memantapkan pembinaan terutama yang terkait dengan bidang keagmaan dilaksanakan di masjid yang terletak dibagian depan sebelah timur yang menghadap keutara. Disebelah timur dari masjid terdapat sebuah rumah berupa rumah dinas. Jadi secara keseluruhan MAN 3 Malang telah memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk proses belajar mengajar, hal ini terlihat dari paparan karakteristik umum di atas.
MAN 3 Malang telah ditetapkan sebagai MAN model (unggulan) di Indonesia dan sekaligus merupakan madrasah terpadu yang terdiri dari MIN Malang I, MTsN Malang I, MAN Model atau MAN 3 Malang, Madrasah terpadu ini secara berkesinambungan terus berpacu dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan kualitas pelaksanaan pendidikan untuk untuk mengantarkan peserta didik agar mampu mewujudkan diri sebagai hamba Allah yang memiliki kemantapan aqidah, kekhusukan ibadah (spritual Quation), keluasan Iptek (Intelegency Quation), keluhuran akhlak ( Emotional Quation) sehingga dapat berprestasi dalam hidup bermasyarakat dalam mengembangkan tugas sebagai khalifah fil ardli yang dapat menjadi rahmatal lil alamin.
Menyadari tugas berat tersebut MAN 3 Malang telah melengkapi dan meningkatkan kualitas-kuantitas berbagai fasilitas pembelajaran. Sumber Daya Manusia (Guru dan Karyawan) selalu melakukan koordinasi/ kerjasama dengan lembaga terkait. Dengan bermodalkan semangat membaja, sumber daya manusia yang handal, harapan masyarakat yang professional serta posisi yang strategis, menjadi tumpuhan dan harapan masyarakat sebagai sekolah Islam, sekolah bermutu dan berkualitas yang bisa dibanggakan seperti MIN Malang I terlebih dahulu mencuat terkenal dinusantara Indonesia. (Sumber Dokumentasi MAN 3 Malang tahun ajaran 2005/2006)
Luas Tanah dan Bangunan MAN 3 Malang
MAN 3 Malang berdiri di atas areal tanah seluas 16,810 M2 dengan batas sebelah utara dengan jalan bandung sebelah barat selatan Jl. Bogor dan sebelah timur berbatasan dengan MTsN I Malang. Dalam areal tanah tersebut berdiri bangunan dua tingkat sebagai kantor madrasah meliputi ruang kepala madrasah, ruang waka, ruang TU, ruang BP3 pada lantai pertama dan untuk lantai dua digunakan sebagai ruang kesenian dan lab. Komputer. Untuk ruang guru berada dibelakang kantor dengan bangunan tersendiri. Pada bagian aula merupakan bangunan yang terletak disebelah selatan ruang guru. Pada bagian depan sebelah barat terletak sebuah bangunan rumah dinas dan sebuah bangunan masjid, memiliki asrama murid dengan 6 lokal dimana bangunan ini berdiri di atas areal tanah seluas 1.468 M2. Dan juga terdapat rumah peristerahatan (PSBB). Dengan dua lantai pada areal tanah seluas 402 m disebelah selatan masjid. Dari sisa bangunan terdapat beberapa bangunan sebagai ruang pembelajaran, UKS, Kopsis, Kantin.(Sumber Dokumentasi MAN 3 Malang tahun ajaran 2005/2006)
Visi, Misi, Dan Strategi Madrasah
1. Visi:
Menjadi MAN MODEL yang Unggul, Islami Dan Populis
a. Unggul artinya Memiliki kualitas yang berorientasi pada mutu lulusan yang baik dengan penguasaan iptek dan imtaq serta kompetitif sebagai khalifah fil ardhi.
b. Islami artinya Memiliki kesalehan, tangguh, dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman
c. Populis artinya diakui, diterima, dan dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat
2. Misi:
Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada kualitas baik secara keilmuan, maupun secara moral dan sosial sehingga mampu menyiapkan dan mengembangkan sumberdaya insani yang unggul dibidang iptek dan imtaq. Sedangkan misi dari penyelenggaran pembelajaran dan pendidikan di MAN 3 Malang adalah :
a. Meningkatkan penerapan manajemen partisipatif
b. Meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab stakeholder Madrasah
c. Meningkatkan kesejahteraan Sumber Daya Manusia (SDM) secara menyeluruh
d. Membina dan mengembangkan kerjasama dengan lingkungan
e. Mengoptimalkan penghayatan terhadap nilai-nilai agama untuk dijadikan sumber kearifan bertindak.
3. Strategi
a. Menciptakan suasana kehidupan yang kreatif, inovatif, apresiatif, sehat, nyaman dan relegius
b. Menyiapkan tenaga pendidik yang profesional dan berdedikasi tiggi
c. Menjaring calon siswa sebagai input dari lulusan MTs dan SLTP yang unggul
d. Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang refresentatif
e. Melakukan studi banding ke Madrasah/sekolah lain
f. Mengembangkan proses pembelajaran dalam mengantisipasi era otonomi daerah dan persaingan global
g. Mengadakan kerjasama pendidikan dengan berbagai pihak terkait.
h. Menyediakan perpustakaan yang memadai.
i. Mengadakan pelatihan/seminar berkala bagi guru dan karyawan
Kondisi Sarana dan Prasarana MAN 3 Malang
Untuk mengetahui sarana fisik MAN 3 Malang, penulis melakukan penggalian data observasi secara langsung di lokasi penelitian dan didukung dengan data dokumentasi yang penulis peroleh. Secara lebih jelasnya penulis paparkan sebagai berikut
Ruang pembelajaran disini penulis maksud sebagai ruang yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Adapun ruang pemelajaran ini meliputi ruang kelas I,II,III, ruang laboratorium, perpustakaan dan beberap jenis ruangan yang menunjang proses akademik. Untuk kelas I terbagi menjadi 10 kelas yang terletak disebelah selatan aula. Pada bangunan ini terdapat dua lantai, dimana pada bagian atas lantai dua sebelah ruang kelas II yang terbagi 8 kelas. Sedangkan kelas III terbagi menjadi 10 kelas, kelas III ditempatkan pada bangunan sebelah timur kantor dengan dua lantai. Pada bagian lantai dasar terdapat 7 ruang dengan urutan sebagai berikut: kelas III. IPA, III IPA, ruang lab. bahasa, kelas III IPS, IPS, III bahasa, dan kelas III MAK. Sedang pada bagian lantai dua terbagi menjadi 6 ruangan meliputi ruang laboratorium bahasa. Arab dan Inggris, lab.fisika, lab.kimia, lab.biologi dan green house.
Untuk menunjang proses belajar mengajar terdapat sebuah bangunan sebagai perpustakaan yang terletak disebelah selatan lapangan olahraga. Sebagaimana setiap MAN Model harus memiliki bangunan PSBB yang terletak disebelah timur dari bangunan kelas III/laboratorium dan diantara rumah dinas. Bangunan ini terletak diareal tanah seluas 402 M2 dengan 2 lantai. Dimana pada bagian atas dimanfaatkan sebagai aula, aula disini dimanfaatkan untuk rapat, pertemuan atau seminar.
Dalam rangka tercapainya target kualitas madrasah yang baik, tidak lepas dari beberapa faktor pendukung yaitu sarana dan prasarana yang memadai. Untuk mencapai target tersebut diupayakan pendayagunaan segala sarana dan prasarana secara efektif dan efisien.
Tempat untuk upacara benderas di MAN 3 Malang dilaksanakan dihalaman MAN 3 Malang, fasilitas tempat upacara ini sekaligus dapat digunakan sebagai sarana olah raga siswa seperti:
1. Lapangan sepak bola
2. Lapangan tennis meja
3. Bak pasir untuk pelaksanaan olah raga lompat jauh dan lompat tinggi.
4. Net untuk tenes lapangan, bola volley, bulu tangkis, sepak takraw, tenes meja, lempar lembing, tolak peluru, raket, bola bet, tenes meja dan lain-lain.
Fasilitas olah raga MAN 3 Malang sudah lebih dari cukup, karena setiap kegiatan olah raga di tunjang dengan fasilitas yang memadai.
Adapun dalam pengaturan pendayagunaan sarana dan prasarana sebagai berikut:
1. Pengaturan pendayagunaan laboratorium digunakan hanya pada saat ada praktikum saja.
2. Fungsi laboratorium adalah sebagai tali sambung dari teori yang dipelajari dan kemudian diaplikasikan sesuai dengan teori didalam laboratorium.
a) Pengaturan fasilitas madrasah
(1). Pengaturan buku pelajaran siswa: buku pelajaran untuk siswa, ada buku-buku paket dari sub bidang tertentu yang dipinjamkan kepada siswa dalam jangka waktu satu tahun tanpa dipungut biaya.
(2). Pelayana perpustakaan madrasah: perpustakaan madrasah terama bertujuan untuk menunjang proses belajar mengajar di madrasah, fungsinya adalah sebagai pusat ilmu pengetahun dan pusat informasi.
b) Fasilitas pembelajaran
(1). Ruang belajar yang representatif dan dilengkapi TV dan VCD.
(2). Gedung PSBB (pusat sumber belajar bersama). lengkap dengan laboratorium, aula dan asrama sarana prasarana terfungsikan secara optimal.
(3). Laboratorium biologi, kebun percobaan, fisika, kimia, matematika, bahasa, agama dan lab komputer.
(4). Masjid, asrama, instruktur dan siswa, aula, dan koperasi siswa.
(5). Media pendidikan: OHP, slide, audio, visual, (VCD player, TV, radio, tape).
(6). Lingkungan madrasah nyaman dan asri.
(7). Dokter madrasah yang memberikan klinik pemerikasaan dan obat secara cuma-cuma.
Dengan adanya pelayanan perpustakaan terhadap siswa, serta fasilitas pembelajaran, dan sarana prasarana yang memadai, merupakan faktor pendukung dalam peningkatan mutu pendidikan dan sangat peduli terhadap pengembangan ilmu pengetahuan peserta didik.
Kondisi Guru dan Pegawai MAN 3 Malang
Guru sebagai tenaga pendidik harus memiliki kompetensi dan kualifikasi pengetahuan yang memadai, MAN 3 Malang dalam menyiapkan tenaga pendidik seorang guru memiliki kualifikasi yang memadai, baik dari standar kompetensi mengajar maupun dari segi pendidikan.
a. Adapun secara rinci profil guru MAN 3 Malang sebagai berikut:
1) Selalu menampakkan diri sebagai seorang mukmin dan muslim di mana saja ia berada
2) Memiliki wawasan keilmuan yang luas serta profesionalisme dan dedikasi yang tinggi
3) Kreatif, dinamis dan inovatif dalam pengembangan keilmuan
4) Bersikap dan berperilaku amanah, berakhlak mulia dan dapat menjadi contoh civitas akademika yang lain.
5) Berdisiplin tinggi dan selalu mematuhi kode etik guru
6) Memiliki kemampuan penalaran dan ketajaman berfikir ilmiah yang tinggi
7) Memiliki kesadaran yang tinggi di dalam bekerja yang didasari oleh niat beribadah dan selalu berupaya meningkatkan kualitas pribadi
8) Berwawasan luas dan bijak dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah
9) Memiliki kemampuan antisipatif masa depan dan bersikap proaktif.
Kepala madrasah, waka kurikulum, dan humas serta beberapa guru telah mengikuti Cooperatif study, Short Course dan studi diluar negeri antara lain: New Zealand, Australia, Canada, Mesir Dan Brunai Darussalam. Dengan mengikuti studi komperatif di luar negeri maka tidak diragukan lagi bahwa dalam hal kuantitas dan kualitas sumber daya manusia terutama kepala madrasah sebagai pemegang kebijakan, guru, dan orang-orang yang duduk dalam instansi.
Dalam pembagian tugasnya seseorang pegawai bekerja berdasarkan kelayakan tugas, artinya disesuaikan dengan keadaan ekonomi dan dedikasi. Setiap guru akan mendapatkan 24 jam pelajaran setiap pekannya, jika ternyata jam pelajaran dalam mengajarnya lebih dari 24 jam setiap pekannya, maka guru tersebut akan mendapatkan honor tambahan. Hal ini merupakan kebijakan yang arif dan bijaksana dari kepala madrasah di Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang terhadap tenaga pendidik.
Seiring dengan pesatnya kemajuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas, maka MAN 3 Malang terus mengadakan pembenahan dengan mengadakan pembinaan terhadap para guru dan pegawai. Pembinaan ini dilakukan baik melalui peningkatan profesionalisme dengan melanjutkan pendidikan ke S2, S3, pelatihan, kursus, seminar, kuliah tamu, penataran-penataran, diklat dan lain sebagainya
Paparan di atas tersirat bahwa keterkaitan dalam ketenangan terus berupaya mengadakan pembenahan-pembenahan dan perbaikan melalui pembinaan dan pengembangan untuk menghasilkan suatu proses pelayanan pembinaan yang berkualitas, sehingga diharapkan dapat menghasilakan output bermutu.
Kondisi Siswa MAN 3 Malang
Siswa adalah seseorang yang dijadikan obyek sekaligus sebagai subyek dalam pendidikan, dalam hal ini siswa yang sangat berperan dalam pembelajaran. Minat, bakat, motivasi, dan juga dukungan dari siswa itu yang menjadikan lembaga pendidikan berhasil tidaknya.
a. perencanaan dan penerimaan siswa
Minat siswa untuk masuk ke MAN 3 Malang cukup banyak. Sedangkan dapat diterima di MAN 3 Malang harus melalui tes masuk. Tes masuk tersebut yang melalui nilai danem dan juga ada tes masuk baca Al-Qur’an ini bermanfaat pada saat ada nilai danem yang sama. Kalau dalam nilai danem ada yang sama (danem terendah) maka dalam penerimaan siswa-siswi diambil yang mempunyai nilai yang tertinggi dari hasil tes baca dan tulis Al-Qur’an.
b. Pengaturan pengelompokan siswa
Siswa dikelompokkan sesuai dengan rangking/rapot prestasinya untuk kelas I menggunakan rangking dan danem. Hal ini berlaku untuk satu semester dua pengaturan diacak kembali, melalui rangking atau nilai rapot siswa selama satu semester. Sedangkan untuk kelas II dan III sesuai dengan rangking tiap jurusan. Mengenai pengelompokan ini siswa tidak diberi tahu bagi kelas yang menempati rangking tertinggi. Hal ini diharapkan mampu untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasinya dengan maksimal, begitupun kelas yang lain yang tentunya membutuhkan perhatian yang khusus terutama pada kelas yang peringkat atau rangking terendah. Untuk penjurusan program IPA, IPS dan Bahasa dimulai kelas II mulai tahun 2002.
c. Pengaturan pembinaan dan tata tertib siswa
Dalam upaya meningkatkan kedisiplinan dan tata tertib siswa menjadi salah satu syarat untuk dijadikan pertimbangan dalam hal ini untuk membina siswa agar disiplin membuat tata tertib yang cukup ketat, yaitu penerbitan “KONASI” yaitu kontak bina potensi dan prestasi dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Dipublikasikan Oleh:
M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang
Sumber:Pendidik di Malang
www.kabar-pendidikan.blogspot.com, www.kmp-malang.com
www.arminaperdana.blogspot.com, http://grosirlaptop.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar