Sejak awal pertumbuhannya, dengan bentuknya yang khas dan bervariasi, pondok pesantren terus berkembang. namun perkembangan yang signifikan muncul setelah terjadi persinggungan dengan sistem persekolahan atau juga dikenal dengan sistem madrasi, yaitu sistem pendidikan dengan pendekatan klasikal sebagai lawan dari sistem individual yang berkembang di pondok pesantren sebelumnya.
Persentuhan pondok pesantren dengan madrasah mulai terjadi pada akhir abad XIX dan semakin nyata pada awal abad XX. Berkembangnya model pendidikan Islam dari sistem pondok pesantren ke sistem madrasi ini terjadi karena pengaruh sistem madrasi yang sudah berkembang lebih dahulu di Timur Tengah. Pada akhir abad XIX dan awal abad XX banyak umat Islam Indonesia yang belajar menimba ilmu-ilmu agama ke sumber aslinya, di Timur Tengah. Sebagian mereka bermukim di sana dan sebagian kembali ke tanah air.
Mereka yang kembali ke tanah air itu pulang membawa pikiran-pikiran baru dalam sistem pendidikan Islam yang intinya: 1.Mengembangkan sistem pengajaran dari pendekatan individual yang dipergunakan di pondok pesantren selama ini menjadi sistem klasikal, yang dikenal dengan sistem madrasi; 2.Memberikan pengetahuan umum dalam pendidikan Islam.
Persentuhan sistem pondok pesantren dengan sistem madrasah ini membuat semakin tingginya variasi bentuk pondok pesantren. Namun secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi empat bentuk, sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Agama No.3 tahun 1979 tentang Bantuan Kepada Pondok Pesantren, yang mengkategorikan Pondok Pesantren menjadi:
a. Pondok Pesantren tipe A; yaitu pondok yang sepenuhnya dilaksanakan secara tradisional;
b. Pondok Pesantren tipe B; yaitu pondok yang menyelenggarakan pengajaran secara klasikal (madrasi);
c. Pondok Pesantren tipe C; yaitu pondok pesantren yang hanya merupakan asrama sedangkan santrinya belajar di luar;
d. pondok pesantren tipe D; yaitu pondok pesantren yang menyelenggarakan sistem pondok pesantren dan sekaligus sistem sekolah atau madrasah.
Dari keempat bentuk-bentuk pondok pesantren di atas, penulis mengarahkan pada pembahasan pondok pesantren tipe D. Hal ini dikarenakan semakin meluasnya pondok pesantren tipe D ini, sehingga memerlukan kajian yang mendalam untuk memperoleh formulasi baru yang lebih baik dalam dunia pendidikan Islam.
Dipublikasikan Oleh:
M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang
Sumber:Pendidik di Malang
www.kabar-pendidikan.blogspot.com, www.kmp-malang.com
www.arminaperdana.blogspot.com, http://grosirlaptop.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar