Menurut Glickman ada tiga pendekatan (orientasi supervisi) yang diterapkan supervisor didalam melakukan supervisi, antara lain :
a. Pendekatan Direktif
Pada pendekatan ini yang menonjol dari supervisor adalah “demonstrating, directing, standardicing, dan reinforcing”. Tanggung jawab supervisi lebih banyak berada pada supervisor. Supervisor menganggap bahwa dengan tanggung jawab itu ia dapat melakukan perubahan perilaku mengajar dengan memberikan pengarahan yang jelas terhadap setiap rencana kegiatan yang dievaluasi.
Walaupun pola ini dianggap kurang efektif dan bahkan mungkin kurang manusiawi karena guru tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya dan kreativitasnya, namun ada pula guru yang lebih suka disupervisi dengan pendekatan ini. Menurut Glickman menyatakan bahwa guru baru ternyata suka dengan pendekatan direktif, karena dengan pendekatan ini ia berhasil memperbaiki perilaku mengajarnya.
b. Pendekatan Kolaboratif
Tugas supervisor dalam hal ini adalah mendengarkan dan memperhatikan secara cermat akan keprihatinan guru terhadap masalah perbaikan mengajarnya dan juga gagasan-gagasan guru untuk mengatasinya. Selanjutnya supevisor bisa meminta penjelasan guru apabila ada hal-hal yang kurang dipahaminya.
Beberapa pakar supervisi menyatakan bahwa gagasan pendekatan kolaboratif diilhami oleh gerakan hubungan insani (the human relation movement). Gagasan sekaligus pula merupakan reaksi terhadap praktek model supervisi yang klasik yang menetapkan fungsi supervisi pengajaran untuk mengawasi mutu dengan mengarahkan, menunjukan, mengharuskan, memantau dan menilai pengajaran.
Pembimbingan kolaboratif sebuah proses terstruktur dan berkelanjutan antara dua atau lebih pembelajar profesional untuk memungkinkan mereka menanamkan pengetahuan, keterampilan dari sumber-sumber spesialis ke dalam praktik sehari-hari. Pembimbing kolaboratif adalah para pembelajar profesional yang berkomitmen untuk saling bertukar pembelajaran dan untuk saling memberikan dukungan tanpa menghakimi (memvonis) dengan didasarkan pada praktik pembelajaran mereka sendiri. Cara ini dapat mendukung dan mempertahankan kemitraan sukarela dan terstruktur yang mana masing-masing guru mengaitkan masukan spesialis dengan praktik sehari-hari yang tetap didampingi secara berkelanjutan oleh pengawas sekolah sebagai supervisor.
Pembimbingan kolaboratif merupakan aktivitas yang mendorong dan meningkatkan praktik refleksi antara lain :
1) Mengembangkan pemahaman bersama atas tujuan-tujuan tertentu.
2) Mengamati, berpendapat dan mendiskusikan praktik pembelajaran untuk meningkatkan kesadaran.
3) Sharing pengalaman belajar bersama.
4) Membuat perencanaan pembelajaran bersama.
5) Menyusun rencana tindakan bersama.
6) Bersama-sama menganalisis pengalaman pembelajaran.
Semua kegiatan ini dapat mengilhami, mendelegasikan, memandu, dan mengarahkan sebagai seorang pembimbing untuk membangun pembelajaran yang efektif, sehingga akan terjadi “model learning revolution: meskipun anda tertinggal di sekolah, tidak ada kata terlambat untuk mengejarnya dengan metode terpadu".
c. Pendekatan Nondirektif
Pola ini adalah dari premis bahwa belajar adalah pengalaman pribadi, sehingga pada akhirnya individu harus mampu memecahkan masalahnya sendiri. Peranan supervisor di sini adalah mendengarkan, mendorong atau membangkitkan kesadaran diri dan pengalaman-pengalaman guru diklarifikasikan. Oleh karena itu pendekatan ini bercirikan perilaku di mana supervisor mendengarkan guru, mendorong guru, mengajukan pertanyaan, menawarkan pemikiran bila diminta dan membimbing guru melakukan tindakan. Tanggung jawa supervisi lebih banyak berada pada guru . Jadi perbedaan ketiga pendekatan ini adalah terletak pada besar kecilnya tanggung jawab supervisor dan guru pada saat proses supervisi dengan menonjolnya perilaku-perilaku supervisi tertentu pada masing-masing pendekatan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa supervisor dalam melakukan supervisi dapat menggunakan berbagai pendekatan sesuai dengan keadaan guru yang akan disupervisi.
Dipublikasikan Oleh:
M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang
Sumber:M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang
www.kabar-pendidikan.blogspot.com, www.kmp-malang.com
www.arminaperdana.blogspot.com, http://grosirlaptop.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar