Terdapat beberapa teknik dalam strategi Cooperative Learning, meski demikian guru tidak harus terpaku pada satu teknik saja. Guru dapat memilih dan memodifikasi sendiri teknik-teknik dalam strategi Cooperative Learning sesuai dengan situasi kelas. Adapun dalam skripsi ini penulis hanya menjelaskan teknik-teknik dalam pembelajaran kooperatif model jigsaw saja.
Metode jigsaw dikembangkan oleh Elliot Arason dan kawan-kawannya dari Universitas Texas dan kemudian diadopsi oleh Slavin dan kawan-kawannya. Teknik ini bisa digunakan dalam pengajaran membaca, menulis, mendengarkan ataupun berbicara. Teknik ini menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara. Pendekatan ini bisa juga digunakan dalam beberapa mata pelajaran, seperti Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Matemetika, Agama dan Bahasa.
Dalam metode jigsaw kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri dari 5 atau 6 siswa dengan karakteritik yang berbeda (heterogen). Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks, dan tiap siswa bertangung jawab mempelajari suatu bagian dari bahan akademik tersebut. Para anggota dari berbagai tim yang berbeda memiliki tanggung jawab yang sama untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian tersebut. Kumpulan siswa semacam itu disebut “kelompok pakar” (expert group). Selanjutnya, para siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok semula (home teams) untuk mengajar anggota lain megenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam kelompok asal, para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah dipelajari.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik jigsaw. Pemikiran dasar dari teknik jigsaw memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbagi dengan yang lain, mengajar serta diajar oleh sesama siswa merupakan bagian terpenting dalam proses belajar mengajar dan sosialisasi yang berkesinambungan. Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif model jigsaw adalah sebagai berikut:
Langkah 1. Guru membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi beberapa bagian.
Langkah 2. Sebelum bahan pelajaran diberikan, guru memberikan pengenalan mengenai topik yang akan dibahas dalam bahan pelajaran untuk hari itu. Guru bisa menuliskan topik di papan tulis dan menanyakan apa yang siswa ketahui mengenai topik tersebut.
Langkah 3. Guru membagi siswa dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga anggota bertanggung jawab terhadap penguasaan setiap komponen sub topik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya.
Langkah 4. Siswa dari masing-masing kelompok yang bertanggung jawab terhadap sub topik yang sama membentuk kelompok lagi (kelompok pakar). Siswa-siswa ini bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperatifnya dalam (a) belajar menjadi ahli dalam sub topik bagiannya; (b) merencanakan bagaimana mengajarkan sub topik bagiannya kepada anggota kelompoknya semula.
Langkah 5. Siswa tersebut kembali ke kelompok masing-masing sebagai “ahli” dalam sub topiknya dan mengajarkan informasi penting dalam sub topik tersebut kepada temannya. Ahli dalam sub topik lainnya juga bertindak serupa, sehingga seluruh siswa bertanggung jawab untuk menunjukkan penguasaannya terhadap seluruh materi yang ditugaskan oleh guru, dengan demikian setiap siswa dalam kelompok harus menguasai topik pelajaran secara keseluruhan.
Langkah 6. Evaluasi terhadap materi yang diperoleh secara individu.
Langkah 7. Penghargaan.
Dipublikasikan Oleh:
M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang
Sumber:M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang
www.kabar-pendidikan.blogspot.com, www.kmp-malang.com
www.arminaperdana.blogspot.com, http://grosirlaptop.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar