Senin, 25 April 2011

Manifestasi nilai dalam budaya organisasi


Sebagaimana dikemukakan di atas, budaya organisasi terdiri atas berbagai unsur atau elemen yang tidak semuanya dapat diamati dengan mudah. Kotter dan Heskett (1997) peneliti dari Harvard Business School mencoba menentukan faktor mana yang membuat beberapa budaya organisasi lebih sukses dari pada yang lain. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa budaya mempunyai dampak yang kuart terhadap prestasi kerja. Budaya organisasi sekolah merupakan faktor yang lebih penting dalam menentukan sukses atau gagalnya organisasi sekolah. Karena itu dalam studi terhadap budaya organisasi terlebih dahulu harus dikenali manifestasinya.

Kotter da Heskett (1997) mengidentifikasi bahwa budaya organisasi muncul dalam dua tingkatan, yaitu tingkatan yang tidak terlihat dan yang terlihat. Tingkatan yang tidak terlihat berupa nilai-nilai yang dianut bersama oleh anggota kelompok cenderung bertahan meskipun anggotanya sudah berganti. Nilai-nilai ini sangat sukar untuk berubah dan anggota organisasi sering kali tidak menyadari karena banyaknya nilai. Tingkatan yang terlihat berupa pola perilaku dan gaya karyawan suatu organisasi, dimana orang-orag yang baru masuk terdorong untuk mengikutinya.

Budaya organisasi sekolah dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu yang tampak (tangible) dan tidak tampak (intangible). Aspek yang tidak tampak dari sebuah budaya meliputi nilai-nilai, keyakinan, da ideology yang berkaitan dengan pertanyaa “Apakah yang seharusnya dilakukan di sekolah ini?” Jawabannya diwujudkan dalam hal-hal tangible (yang tampak) baik dalam bentuk kalimat (lisan atau tulisan), perilaku yang ditampilkan, bangunan, fasilitas serta benda-benda yang digunakan (Caldwell & Spinks, 1993).

Untuk mendeskripsikan budaya organisasi sekolah, pertama kali yang harus dilakukan adalah mengamati perwujudan (manifestasi) budaya tersebut, baru kemudian menangkkap maknanya. Untuk itu Hodge dan Anthony (1988) mengidentifikasi manifestasi budaya organisasi sebagai berikut:

No.

Manifestasi

Deskripsi

1

Ritus (tata cara upacara keagamaan)

Rangkaian kegiatan yang terencana, relatif rumit dan dramatis yang melibatkan berbagai bentuk ekspresi budaya dalam suatu peristiwa, yang dilaksanakan melalui interaksi social, biasanya untuk mendatangkan/kepentingan/kebaikan bagi yang hadir.

2

Seremonial

Suatu system dari beberapa ritus yang terangkai dalam suatu peristiwa.

3

Ritual (berkenaan dengan ritus)

Rangkaian teknik dan perilaku yang mendetail dan terstandar yang mengelola keinginan/kegelisahan, tetapi ada kalanya menghasilkan (perasaan) mendalam sebagai akibat dari hal-hal teknis yang dipentingkan dalam pelaksanaan.

4

Mitos

Suatu cerita dramatis tentang kejadian imajinasi, biasanya digunakan untuk menjelaskan asal mula atau transformasi (perubahan). Atau juga suatu kepercayaan yang tidak dipertanyakan tetang manfaat pelaksanaan teknik atau perilaku tertentu yang tidak didukung oleh fakta yang terlihat.

5

Hikayat

Cerita sejarah yang menggambarkan keberhasilan yang unik dari suatu kelompok dan pemimpinnya.

6

Legenda

Cerita turun temurun mengenai kejadian yang sangat hebat yang didasarkan pada sejarah tetapi telah dicampuradukkan dengan khayalan/fiksi.

7

Kisah

Cerita yang didasarkan atas kejadian sebenarnya tetapi sering pula merupakan campuran antara kebenaran dengan khayalan.

8

Dongeng rakyat

Cerita yang sepenuhnya khayalan.

9

Simbol

Setiap obyek, tindakan, kejadian kualitas atau hubungan yang memberikan sarana bagi penyampaian makna.

10

Bahasa

Salah satu bentuk atau kebiasaan di mana anggota suatu kelompok menggunakan suatu vokal dan tulisan untuk menyampaikan makna/maksud antara satu dengan yang lain.

11

Isyarat

Gerak bagia tubuh yang digunakan untuk mengekspresikan makna/maksud.

12

Latar fisik

Segala sesuatu yang mengitari orang-orag secara fisik dan dengan segera memberikan rangsangan perasaan, ketika mereka melaksanakan kegiatan sebagai ekspresi budaya.

13

Artifak

Obyek material (benda) yang dibuat oleh orang untuk memfasilitasi pengekspresian budaya.




Dipublikasikan Oleh:
M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang


Sumber:
www.kabar-pendidikan.blogspot.com, www.kmp-malang.com
www.arminaperdana.blogspot.com
, http://grosirlaptop.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar