Pelayan Bimbingan dan Konseling mengemban sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatan Bimbingan dan Konseling. Fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik; pemahaman itu meliputi:
a. Pemahaman tentang diri peserta didik, terutama oleh peserta didik itu sendiri, orang tua, guru pada umumnya, guru kelas, dan guru pembimbing.
b. Pemahaman tentang lingkungan peserta didik (termasuk di dalamnya lingkungan keluarga dan sekolah), terutama oleh peserta didik, orang tua, guru pada umumnya, guru kelas, dan guru pembimbing.
c. Pemahaman tentang lingkungan “yang lebih luas” (termasuk di dalamnya informasi pendidikan, informasi jabatan atau pekerjaan dan sosial, informasi budaya atau nilai-nilai, terutama oleh peserta didik.
2. Fungsi Pencegahan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dan berbagai permasalahan yang mungkin timbul, yang akan dapat mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan, dan kerugian-kerugian tertentu proses perkembangannya.
3. Fungsi Pengentasan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang di alami oleh peserta didik.
4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpeliharanya dan terkembangkannya berbagai potensi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkerkelanjutan.
Fungsi-fungsi tersebut diwujudkan melalui diselenggarakannya berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling untuk mencapai hasil sebagaimana terkandung di dalam masing-masing fungsi itu, setiap layanan dan kegiatan Bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan harus secara langsung mengacu ke pada satu atau lebih fungsi-fungsi tersebut agar hasil-hasil yang hendak di capainya secara jelas dapat di identifikasi dan di evaluasi. (Prayitno, 2001: 69).
Daftar Rujukan:
1. Hallen , A, 2002. Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Jakarta; Ciputat Pers.
2. Mudjiono, 1992. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
3. Notoatmodjo, Soekidjo, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
4. Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.
5. Prayitno & Erman Amti, 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Rineka Cipta.
6. Prayitno. 2001. Buku Panduan Pelayanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi. Padang: P4T IKIP Padang.
7. Slameto, 1991. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta.
8. Sudjana, Nana, 2003. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, Bandung: Sinar Baru Algesindo.
9. Sukardi, Dewa Ketut. 2003. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
10. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Citra Umbara.
Dipublikasikan Oleh:
M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang
Sumber: www.kabar-pendidikan.blogspot.com, www.kmp-malang.com www.arminaperdana.blogspot.com
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Fungsi Bimbingan dan Konseling"
Posting Komentar