Sebagaimana telah dijelaskan pada pembahasan di depan bahwa “Pesantren” adalah suatu lembaga pendidikan yang mengajarkan pendidikan agama Islam baik secara klasikal maupun non-klasikal dengan menyediakan asrama sebagai tempat santri yang belajar dan diasuh oleh seorang Kyai. Sedangkan pengertian “Mahasiswa” adalah orang yang belajar di Perguruan Tinggi (dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen P dan K, 1994: 613).
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa pesantren mahasiswa adalah lembaga pendidikan Islam dengan sistem asrama di mana santrinya mendapat pendidikan agama Islam dari pondok pesantren yang diasuh Kyai dan pendidikan umum dari Perguruan Tinggi. Singkatnya adalah lembaga pendidikan Islam yang santri-santrinya terdiri atas mahasiswa-mahasiswa.
Keberadaan Pesantren Mahasiswa ditopang oleh kebutuhan akan kualitas individu sebagai santri sekaligus mahasiswa, terutama mereka yang dasar pengetahuannya tentang ajaran Islam masih tergolong minim (awam). Keseimbangan antara pengetahuan umum dengan pengetahuan agama sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan pembangunan diberbagai bidang di negara kita sekarang ini.
Ada beberapa pendapat tentang perlunya keseimbangan antara ilmu umum dengan ilmu agama, antara lain:
1. A.M. Saefuddin et. al. mengatakan bahwa Kejatuhan sains di dunia modern sekarang ini terjadi sejak dominasi rasionalisme dalam segala disiplin ilmu. Pusat perhatian manusia terhadap potensi nalar adalah luar biasa besarnya. Hampir semua persoalan kehidupan ditakar dengan nalar, tanpa memberi peluang sedikitpun untuk hal-hal yang memiliki sifat meta nalar. Sementara realitas kehidupan membuktikan bahwa justru dinamika kehidupan yang kita geluti sekarang ini banyak yang tidak rasional (A.M. Saefuddin et. al., 1991: 66).
Selanjutnya dikemukakan oleh A.M. Saefuddin et. al. bahwa perlu dibangun kubu-kubu baru untuk menopang sains yang kehilangan citranya, yakni dengan:
a. Fakultas Dzikir, bergerak dalam dunia intuitif, bisa dikonotasikan dengan aqidah atau iman. Fakultas dzikir ini berfungsi meloloskan manusia dari kepungan materialisme. Hasrat hedonistis yang menggebu bisa membuat manusia gelap untuk meraih kualitas hidup material yang memuaskan tetapi dengan jalan nista.
b. Fakultas Pikir, suatu potensi manusiawi yang harus didayagunakan semaksimal mungkin. Akal adalah substansi unik yang hanya dimiliki manusia dan itu harus dituntun oleh wahyu untuk membaca ilmu Allah yang terbentang luas agar manusia bisa memahami makna super energi di balik energi yang digunakan untuk memutar roda kehidupan makhluk.
c. Fakultas Amal, adalah refleksi dari fakultas dzikir dan pikir, artinya amal merupakan perbuatan kreatif yang berasal dari dzikir dan pikir yang merupakan akhlak perilaku baik yang secara holistik harus bersentuhan dengan semua medan kehidupan (A.M. Saefuddin et. al., 1991: 79-91).
2. Erich Fromm mengatakan bahwa hancurnya tata hidup manusia diakibatkan oleh hal yang terlalu menekankan aspek materi dan kurang melihat aspek kebutuhan psikologis manusia (Djamaluddin A., 1990: 3).
3. Carl Gustav Jung seorang psikolog Jerman (dalam Djamaluddin A.) berpendapat bahwa “perhatian kepada kehidupan materi dan melupakan ajaran agama adalah pangkal dari kehancuran umat manusia (Djamaluddin A., 1990: 4).
Dari beberapa pendapat di atas, jelaslah bahwa rasio harus dipadukan dengan spiritual, sehingga akan tumbuh rasional-rasional, sebagai sintesis dari dua dimensi yang sampai saat ini tidak dimiliki oleh sains. Jelasnya bahwa keseimbangan dzikir dan pikir itu akan membentuk kerangka dimensi insan kamil yakni manusia yang bertaqwa kepada Allah, cerdas, kreatif, inovatif, terampil, dan jujur. Manusia yang bisa menjadi rahmat bagi alam semesta, tidak sekedar pintar tetapi juga benar.
Pesantren Mahasiswa, sebagai pesantren pada umumnya, selama ini sistem pendidikan yang digunakan menunjukkan sifat dan bentuk yang berbeda dengan pola pendidikan formal atau pendidikan Nasional. Akan tetapi hal ini tidak berarti sebagai sifat isolatif apalagi eksklusif pesantren. Pesantren Mahasiswa dan pesantren lainnya tetap merupakan lembaga pendidikan yang menyokong dan mendukung tercapainya tujuan pendidikan Nasional.
Untuk Daftar Rujukan Silakan Klik DI SINI
Dipublikasikan Oleh:
M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang
Sumber: www.kabar-pendidikan.blogspot.com, www.kmp-malang.com www.arminaperdana.blogspot.com
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Apa Pesantren Mahasiswa?"
Posting Komentar