Artikel pendidikan ini berusaha menjelaskan tentang Pengertian Semantik. Diharapkan artikel pendidika singkat ini memberi pmahaman tentang Pengertian Semantik sehingga memberi referensi tambahan bagi penulis makalah pendidikan atau pegiat penelitian yang bertema Pengertian Semantik.
--------------
Pengertian Semantik
Untuk mengetahui apa pengertian semantik, perhatikan contoh berikut ini.
Contoh A.
(1) Perempuan itu ibu saya.
(2) Perempuan itu bekerja di rumah sakit.
(3) Perempuan itu dalam kampanyenya kemarin menyampaikan visi dan misi partainya.
(4) Ih, dasar perempuan.
Contoh B.
المرأة التي تقدم لنا الوجبات في الفندق بشوشة.
هي مرأة تعمل في الإدارة الحكومية.
المرأة التي تسري كل يوم في وسط المدينة قبضها البوليس.
وامرأته حمالة الحطب سورة اللهب.
Pada contoh A (1) sampai dengan A (4) dijumpai kata perempuan. Dilihat dari aspek leksikalnya, kata perempuan baik pada A (1) sampai dengan A (4) tersebut mengacu pada seseorang yang berjenis kelamin sama (tidak ada perbedaan). Akan tetapi, apabila dicermati berdasarkan konteks kalimatnya, kata perempuan pada contoh A tersebut memiliki perbedaan dan perbedaan ini disebut dengan perbedaan semantik.
Kata perempuan pada contoh A (1) mengacu pada seseorang (perempuan) halus budi-bahasanya, keibuan (Djajasudarma, 1999), penuh kasih sayang, dan sabar. Kata perempuan pada contoh A (2) mengacu pada seseorang (perempuan) yang berprofesi sebagai tenaga medis atau dokter di rumah sakit. Kata perempuan pada contoh A (3) mengacu pada seorang politisi dan atau juru kampanye untuk partai tertentu. Sementara itu, kata perempuan pada contoh A (4) mengacu pada seorang perempuan yang tamak, rakus, tidak sesuai dengan kodrat perempuan (Djajasudarma, 1999).
Hal yang sama juga dapat ditemukan pada contoh B (1) sampai (5). Secara leksikal Kata مرأة baik pada contoh B (1) sampai (5) memiliki makna yang sama. Akan tetapi, ketika kata tersebut dikaitkan dengan konteks kalimatnya, maka makna yang dihasilkan berbeda. Kata مرأة pada B (1) berarti ibu guru, Kata مرأة pada B (2) berarti palayan di hotel, Kata مرأة pada B (3) berarti pegawai negeri, Kata مرأة pada B (4) dapat dimaknai sebagai PSK.
Sementara itu, kata إمرأةpada B (5) mengacu pada istri Abu Lahab yang digelari “Ummu Jamil”. Wanita ini sangat memusuhi Nabi Muhammad. sebagaimana sikap suaminya terhadap Nabi. Dalam ayat tersebut dia juga diberi sebutan hammalatal hathab (pembawa kayu bakar). Ada yang memahami gelar ini secara harfiah mengaitkan dengan perilaku buruk Ummu Jamil yang membawa kayu-kayu berduri untuk ditabur di jalan-jalan yang dilalui Nabi Muhamamd. Ada juga yang memahaminya secara majazy, yakni pembawa berita bohong yang memecah belah antara sesama manusia, atau dalam arti orang yang memikul dosa-dosa yang di hari kemudian akan menjadi kayu bakar di api neraka (Shihab, 1997). Dengan demikian, kata yang sama (perempuan/مرأة) secara semantik dapat memiliki makna yang berbeda.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disarikan, bahwa semantik adalah istilah yang digunakan dalam bidang linguistik yang mempelajari makna atau arti dalam bahasa او العلم الذي يدرس المعنى (Umar, 1982 dan Chaer, 2002). Secara etimologis, kata semantik dalam bahasa Indonesia (Inggris: semantics) dan (Arab: ‘ilmu ad-dilalah) berasal dari bahasa Yunani sema (kata benda) yang berarti “tanda” atau “lambang”. Kata kerjanya adalah semanio yang berarti “menandai” atau “melambangkan” (Umar, 1982 dan Chaer, 2002).
Pendapat yang sama mengenai batasan semantik juga dikemukakan oleh Wijana (1999), bahwa semantik adalah cabang ilmu bahasa yang menelaah makna satuan lingual. Satuan lingual di samping memiliki bentuk juga memungkinkan memiliki makna. Dua aspek ini tidak dapat diabaikan di dalam setiap pemerian bahasa. Selanjutnya dia mengemukakan bahwa makna itu sendiri dapat didefinisikan sebagai konsepsi atau persepsi yang menghubungkan satuan lingual itu dengan kenyataan di luar bahasa yang disebut referen kendatipun makna tidak selalu identik dengan referen. Konsepsi atau persepsi disebut dengan denotata (bentuk jamak dari denotatum). Makna merupakan unsur dalam bahasa, sedangkan referen merupakana unsur luar bahasa. Bentuk berhubungan secara langsung dengan makna satuan lingual dan berhubungan secara tidak langsung dengan referennya sebagaimana tergambar dalam diagram 01 yang dikutip dari Ogden dan Richards (1923).
Konsep atau makna ada pada pikiran manusia, simbol atau bentuk adalah lambang bahasa yang merupakan unsur (struktur) linguistik, dan referen “acuan’ adalah objek atau hal (peristiwa, fakta, di dalam dunia pengalaman manusia). Konsep adalah apa yang ada dalam pikiran manusia yang diwujudkan melalui lambang (simbol) bahasa. (Djajasudarma, 1999).
-----------------
Demikian artikel singkat tentang Pengertian Semantik. semoga memberi pengertian kepada para pembaca sekalian tentang Pengertian Semantik. Apabila pembaca merasa memerlukan referensi tambahan untuk makalah pendidikan atau penelitian pendidikan anda, mohon kritik dan sarannya melalui komentar.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Pengertian Semantik"
Posting Komentar