Guru adalah salah satu profesi yang sangat mulia, karena suatu pendidikan tidak akan dapat berhasil tanpa adanya guru, selain kepala madrasah guru merupakan faktor penting yang besar pengaruhnya terhadap keberhasilan implementasi KBK, bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar.
Dalam mewujudkan tujuan implementsi KBK yang sangat diperlukan adalah guru yang profesional dalam artian orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal.
Dalam implementasi KBK kualitas guru dapat ditinjau dari dua segi yaitu:
1. Segi Proses
Dari segi proses guru dapat dikatakan berhasil apabila mampu melibatkan sebagiab besar peserta didik secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran. Disamping itu juga dapat dilihat dari gairah dan semangat mengajarnya, serta adanya rasa percaya diri.
2. Segi Hasil
Segi hasil guru dapat dikatakan berhasil apabila pembelajaran yang diberikan mampu mengadakan perubahan perilaku pada sebagian besar peserta didik kearah yang lebih baik .
Pada dasarnya kewajiban guru adalah membimbing dalam proses pembelajaran, guru diharapkan mengetahui materi mana yang harus dipelajari dan dalam kondisi apa materi harus disajikan. Selain itu yang terpenting adalah guru mengetahui perbedaan kemampuan masing-masing individu sehingga dapat menyesuaikan materi yang akan disampaikan.
Cara-cara agar guru dapat mengimplementasikan KBK secara efektif, serta dapat meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam peningkatan prestasi belajar peserta didik, guru harus memiliki hal-hal sebagai berikut:
1. Menguasai dan memahami bahan dan hubungannya dengan bahan lain dengan baik.
2. Menyukai apa yang diajarkannya dan menyukai mengajar sebagai profesi.
3. Memahami peserta didik, pengalaman, kemampuan, dan prestasinya.
4. Menggunakan metode yang bervariasi dalam mengajar.
5. Mampu mengeliminasi bahan-bahan yang kurang penting dan kurang berarti.
6. Selalu mengikuti perkembangan mutakhir
7. Proses pembelajran selalu disiapkan
8. Mendorong peserta didiknya untuk memperoleh hasil yang lebih baik
9. Menghubungkan pengalaman yang lalu dengan bahan yang akan diajarkan .
Salah satu hal yang perlu dipahami oleh guru dalam mengefektifkan implementasi KBK di madrasah adalah bahwa semua manusia dilahirkan dengan rasa ingin tahu yang tak terpuaskan. Mereka semua memiliki potensi untuk memenuhi rasa ingin tahu itu. Tugas guru yang paling utama adalah bagaimana mengkondisikan lingkungan belajar yang menyenangkan, agar dapat membangkitkan rasa ingin tahu semua peserta didik sehingga tumbuh minat yang besar untuk belajar.
Persiapan Guru Dalam Penerapan KBK
Persiapan yang perlu dilakukan guru dalam penerapan KBK ini berupa: perubhan pola piker untuk menempatkan peserta didik sebagai pembangun gagasan, perubahan pol tindak dalam menetapkan peran peserta didik, peran guru dan gaya mengajar, sikap berani melakukan inovasi pendidikan dan menyakinkan masyarakat dalam penerpannya, sikap kritis dan berani menolak kehendak yang kurang edukatif, sikap kreatif dalam menghasilkan pendidikan, selalu membuat perencanaan pembelajaran secara kongkrit dan rinci.
Strategi Pembelajaran
Strategi penyampaian pembelajaran adalah cara untuk menyampaikan pembelajaran kepada peserta didik untuk menerima serta merespon masukan yang berasal dari peserta didik.
Mengingat belajar adalah proses peserta didik membangun gagasan atau pemahaman sendiri, maka KBM hendaknya menentukan strategi yang tepat untuk pembelajaran. Dalam artian memberikan kesempatan dan motivsi pada peserta didik. Untuk itu suasana belajar harus memungkinkan peserta didik terlibat secara aktif. Bukan berarti membantu peserta didik terlalu dini, tetapi menghargai peserta didik walaupun hasilnya belum memuaskan, sehingga menantang peserta didik untuk berfikir lebih baik. Hal ini akan memotivasi peserta didik untuk menjadi pembelajaran seumur hidup.
Strategi pembelajaran dalam implementasi KBK sangat diperlukan, karena tanpa adanya strategi yang jelas maka suatu proses belajar mengajar tidak akan dapat berjalan secara lancar dan mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam KBK iada satu strategi yang digunakan yaitu kontekstual (sebuah pendekatan pembelajaran).
Pengertian Kontekstual
Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching And Learning) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata pembelajaran (real life context) dan mendorong pembelajaran membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dengan kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Strategi ini dikembangkan dengan tujuan agar pembelajaran lebih produktif dan bermakna.
Prinsip-prinsip pembelajaran kontekstual
Beberapa prinsip yang harus dikembangkan oleh guru dalam pembelajaran kontekstual adalah:
1. Merencanakan pembelajarab sesuai dengan kewajaran perkembangan mental (developmentaly appropriate) peserta didik.
2. Membentuk kelompok belajar yang saling tergantung (independen learning groups).
3. Menyediakan lingkungan yang mengandung pembelajaran mandiri.
4. Mempertimbangkan keragaman peserta didik
5. Memperhatikan multi-intelegensi
6. menggunakan tehnik-tehnik bertanya (questioning) untuk meningkatkan pembelajaran peserta didik.
7. Menerapkan penilaian autentik.
Dalam strategi pembelajaran ini ada 5 strategi bagi pendidik dalam rangka penerapan pembelajaran kontekstual:
a. Realiting: belajar yangdikaitkan dengan konteks pengalaman kehidupan.
b. Expreriencing: belajar ditekankan pada penggalian (eksplorasi), penemuan (discovery) dan penciptaan (invention).
c. Applying: belajar bilamana pengetahuan dipresentasikan di dalam konteks pemanfaatannya.
d. Cooperating: belajar melalui konteks komunikasi interpersonal, pemakaian bersama dan sebagainya.
e. Transfering: belajar melalui pemanfaatan pengatahuan dalam situasi atau konteks baru.
Rujukan:
E.Mulyasa, 2005.”Implementasi Kurikulum 2004 (Panduan Pembenalajaran KBK). Bandung: Rosda Karya, hal 186-187.
Nur Hadi dan Agus G. 2003.”Pembelajaran Kontekstualdan Penerapannya Dalam KBK”. Malang: Universitas Negeri Malang, hal 81-82.
Zuhairini dkk, “Metode Pendidikan Agama”, Solo, Ramadhani, 1993, hal 52
Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas, ”Kurikulum Berbasis Kompetensi”, Jakarta 2002
Nasution, “Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar”, Jakarta, PT.Bina Aksara, hal 205
Dipublikasikan Oleh:
M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang
Sumber: www.kabar-pendidikan.blogspot.com, www.kmp-malang.com www.arminaperdana.blogspot.com
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi"
Posting Komentar