Sikap siswa terhadap matematika sangat beragam sekali sesuai dengan unsur sikap yang membangunnya. Unsur kognitif seorang siswa terhadap matematika tergantung dari pelajaran matematika di SMP yang banyak jenisnya, sedangkan unsur efektif adalah ada yang merasa senang atau tidak senang terhadap matematika tertentu. Tetapi ada juga jenis matematika. Hal ini menyebabkan kecenderungan belajar siswa tidak sama, ada yang belajar dengan konsentrasi ada yang belajar dengan malas pada materi yang sama.
Ada sikap siswa yang negatif terhadap matematika tersebut sebenarnya dapat diubah ke arah sikap yang positif, karena sikap terbentuk dari hasil belajar seperti yang dikemukakan oleh Mar’at (1982) bahwa sikap lebih dipandang sebagai hasil perkembangan atau sesuatu yang diturunkan. Sebagai hasil belajar sikap dapat diubah diacuhkan atau dikembangkan seperti semula walaupun memerlukan waktu yang cukup lama.
Lebih lanjut Vassen (1986)mengatakan dalam proses belajar seseorang selalu saling berhubungan antara sikap dengan proses pelajaran. Sehingga diharapkan pada akhir proses pelajaran terjadi perubahan sikap para pelajar. Sedangkan Moller (dalam Vassen,1986) mengatakan perubahan sikap terjadi dalam tiga jangkauan yaitu dalam jangkauan pengamatan, ingatan dan pemikiran dalam jangkauan rangsangan, perhatian, penempatan dan penilaian serta jangkauan komponen kognitif afektif dan psikomotorik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kemampuan afektif di dalam melakukan penilaian sikap terhadap matematika dengan mengikuti pengertian sikap yang dikemukakan oleh Thurstone yaitu sikap dipandang sebagai derajat afek (perasaan) positif atau negatif yang dihubungkan dengan suatu obyek psikologi tertentu.
Dipublikasikan Oleh:
M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Sikap Terhadap Pelajaran Matematika"
Posting Komentar