Tujuan Bimbingan dan konseling sebagaimana termaktub dalam PP. No.28 tahun 1990 dan PP. No. 72 tahun 1991 pada dasarnya mengemukakan bahwa “Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan’.
Kalimat tersebut telah secara langsung memuat tujuan pokok bimbingan dan konseling di sekolah, Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi di maksudkan agar peserta didik mengenal kelemahan dan kekuatanya, serta menerimahnya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut, bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan dimaksudkan agar peserta didik mengenal secara objektif lingkungannya baik lingkungan sosial ekonomi, lingkungan budaya yang sarat dengan nilai dan norma-norma, maupun lingkungan fisik, dan menerima berbagai kondisi lingkungannya itu secara positif dan dinamis pula.
Pengenalan lingkungan itu yang meliputi, lingkungan rumah, lingkungan sekolah, lingkungan alam, dan lingkungan masyarakat sekitar.“ serta lingkungan yang lebih luas”, diharapkan dapat menunjang proses penyesuaian, memanfaatkan sebesar-besarnya untuk pengembangan diri secara mantap dan berkelanjutan, sedangkan bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan dimaksud agar peserta didik dapat mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masa depan dirinya sendiri, baik yang menyangkut bidang pendidikan, bidang karir, maupun bidang budaya, keluarga, dan kemasyarakatan.
Sedangkan tujuan umum pelayanan Bimbingan dan Konseling adalah sama dengan tujuan pendidikan, sebagaimana dinyatakan dalam UU.No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, yaitu terwujudnya manusia Indonesia yang seutuhnya cerdas, yang beriman dan bertaqwa ke pada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Adapun upaya Bimbingan dan Konseling memungkinkan peserta didik mengenal dan menerima dirinya sendiri serta mengenal dan menerimah lingkungannya secara positif dan dinamis, serta mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mewujudkan diri sendiri secara efektif dan produktif sesuai dengan peranan yang dimilikinya. (Prayitno, 2001: 66).
Daftar Rujukan:
1. Hallen , A, 2002. Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Jakarta; Ciputat Pers.
2. Mudjiono, 1992. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
3. Notoatmodjo, Soekidjo, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
4. Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.
5. Prayitno & Erman Amti, 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Rineka Cipta.
6. Prayitno. 2001. Buku Panduan Pelayanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi. Padang: P4T IKIP Padang.
7. Slameto, 1991. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta.
8. Sudjana, Nana, 2003. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, Bandung: Sinar Baru Algesindo.
9. Sukardi, Dewa Ketut. 2003. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
10. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Citra Umbara.
Dipublikasikan Oleh:
M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang
Sumber: www.kabar-pendidikan.blogspot.com, www.kmp-malang.com www.arminaperdana.blogspot.com
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Tujuan Bimbingan dan Konseling"
Posting Komentar