Jumat, 22 April 2011

Teknik-teknik Humas Pendidikan


Pada dasarnya komunikasi yang efektif antara lembaga pendidikan dengan masyarakat merupakan teknik yang paling efektif dalam menjalin hubungan yang harmonis. Komunikasi yang efektif tersebut dapat dilakukan dengan cara memberdayakan orang-orang kunci dalam artian orang-orang yang berpengaruh dalam masyarakat seperti para tokoh masyarakat, ketua-ketua organisasi, kepala desa ketua RT dan RW dan seterusnya. Selain teknik tersebut warga internal satuan pendidikan harus terbuka (egalite) terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi seperti kritik, saran dan berbagai hal yang berkembang tentang lembaga dan pendidikan secara universal di tengah-tengah masyarakat. Selanjutnya adalah bahwa komunikasi harus berlangsung secara terus menerus dan tidak karena disebabkan oleh suatu kegiatan belaka guna mengintegrasikan persepsi menjadi alternatif yang terbaik, kemudian yang terakhir adalah menjadi kewajiban bagi satuan pendidikan untuk melibatkan masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan yang diinginkan, karena masyarakat adalah pengguna layanan.

Lebih detailnya, teknik-teknik yang efektif dan efisien untuk mengimplementasikan program-program pendidikan antara lain adalah: a). Teknik pertemuan kelompok. Pertemuan ini dapat diterapkan dalam bentuk diskusi, seminar, lokakarya atau serasehan; b). Teknik tatap muka. Teknik ini biasa dilakukan lewat kunjungan pihak internal sekolah ke rumah-rumah orang tua siswa atau masyarakat secara umum dan berkepentingan guna membicarakan hal-hal yang berkenaan dengan perkembangan sekolah dan siswa serta pendidikan secara universal; c). Observasi dan partisipasi. Teknik ini dilakukan lewat kunjungan orang tua atau masyarakat ke sekolah, mengamati, atau berpartisipasi dalam kegiatan sekolah sehingga mengetahui keberhasilan dan berbagai hambatan yang terjadi; d). Surat menyurat dengan berbagai pihak yang berkaitan penting dengan penyelenggaraan pendidikan.

Teknik lain yang dapat dipergunakan dalam menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat, antara lain:
a). Laporan kepada orang tua santri.
b). Majalah sekolah. Majalah dapat dijadikan sumber informasi bagi orang tua dan masyarakat mengenai keadaan sekolah.
c). Pameran (exhibition) sekolah.
d). Open house, yaitu memberikan kesempatan kepada masyarakat yang berminat untuk mengunjungi sekolah, serta mengobservasi kegiatan yang ada terhadap berbagai hal yang telah dihasilkan oleh para santri. Teknik ini bisa dikategorikan kunjungan ke sekolah yang mana orang tua santri mengunjungi sekolah dikala jam pelajaran berlangsung.
e). Kunjungan ke rumah santri. Teknik ini merupakan teknik yang cukup efektif dalam rangka mewujudkan hubungan yang harmonis dengan orang tua santri.
f). Gambaran keadaan sekolah melalui para santri. Dalam hal ini sekolah dapat memberi pesan baik kepada para santri agar dapat menjelaskan keseluruhan program sekolah dengan baik. Teknik ini sangat efektif dengan catatan tidak dipaksakan.
g). Melalui koran, radio dan televisi. Dalam hal ini adalah memberikan/menyiarkan kondisi (kemajuan) sekolah secara keseluruhan.
h). Melalui organisasi perkumpulan alumni sekolah. Alumni merupakan para santri yang telah lulus dan tentu memiliki hubungan dan ikatan moral yang baik dengan sekolah. Lewat merekalah informasi tentang sekolah dapat dijelaskan kepada masyarakat luas.
i). Melalui praktek kerja atau praktek lapangan. Hubungan kemitraan sekolah dengan dunia luar, baik organisasi maupun lembaga pendidikan lain merupakan sarana yang sangat baik dalam rangka menunjukkan kemajuan yang telah dicapai dan mengangkat reputasi sekolah lewat para santri yang dibimbingnya.

Selain pembahasan di atas, masih sangat banyak sekali teknik-teknik lainnya yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Mayoritas teknik humas diterapkan lewat media-media sebagai tersebut di atas atau sebagai tambahan adalah media pers, audio-visual, bahan-bahan cetakan, penerbitan buku khusus (sponsored books), surat langsung (direct mail), pesan-pesan lisan (spoken word), pemberian sponsor (sponsorship), jurnal organisasi (house jurnals), ciri khas (house style) seperti warna organisasi yang dipakai agar mudah dikenal khalayak atau juga dapat disebut identitas perusahaan/lembaga (corporate identity) dan sebagaianya.


Dipublikasikan Oleh:
M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang


Sumber:
www.kabar-pendidikan.blogspot.com, www.kmp-malang.com
www.arminaperdana.blogspot.com
, http://grosirlaptop.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar