Artikel pendidikan ini berusaha menjelaskan tentang makna denotatif dan makna konotatif. Diharapkan artikel pendidika singkat ini memberi pmahaman tentang makna denotatif dan makna konotatif sehinggamemberi referensi tambahan bagi penulis makalah pendidikan atau pegiat penelitian yang bertema makna denotatif dan makna konotatif.
--------------
Makna denotatif (المعنى الأصلي) dan makna konotatif (المعنى الإضافي) dibedakan berdasarkan ada tidaknya nilai rasa pada sebuah kata. Setiap kata penuh mempunyai makna denotatif, tetapi tidak semuanya mempunyai makna konotatif. Makna denotatif adalah makna dasar atau makna asli yang dimiliki oleh sebuah kata. Hal itu berarti bahwa makna denotatif mengacu pada acuan yang sebenarnya atau sesuai dengan acuannya.
Contoh:
أحمر ‘warna menyerupai darah’
مات ‘terlepasnya nyawa/ruh dari tubuh’
Adapun makna konotatif (idhafi atau tambahan) adalah makna tambahan terhadap makna dasarnya berupa nilai, rasa, atau gambaran tertentu.
Contoh:
Makna denotatif Makna konotatif
أحمر ‘warna’ ‘berani’
حنزير ‘binatang’ ‘najis/haram’
وردة ‘bunga’ ‘indah, cantik, harum’
طائرة ‘kendaraan’ ‘cepat, mahal’
Konotasi bisa dibedakan menjadi konotasi negatif dan konotasi positif. Konotasi negatif mengandung nilai rasa rendah, jelek, kotor, porno, tidak sopan, dan sejenisnya. Sebaliknya konotasi positif mengandung nilai rasa tinggi, baik, sopan, menyenangkan, sakral, dan sejenisnya.
Konotasi Positif Konotasi Negatif
توفِّي مات
انتقل إلى جوار ربه
انتقل إلى رحمة الله
_______________________________
جنازة جُثـة
ميّت
______________________________
دار بيت
قصر
Nilai rasa tersebut pada dasarnya diberikan oleh masyarakat pemilik bahasa yang mungkin saja berbeda antara satu masyarakat dengan masyarakat lain. Bagi masyarakat Arab, kata mayyit misalnya mempunyai konotasi positif, tetapi bagi masyarakat Indonesia mempunyai konotasi negatif. Paling tidak masyarakat lebih senang menyebut jenazah daripada mayit. Contoh lainnya, bagi masyarakat Arab, kata himar ‘binatang’ mempunyai konotasi negatif ‘kebodohan’. Tetapi bagi masyarakat Indonesia kata tersebut mungkin tidak mempunyai konotasi apa pun.
Kata مات dan توفّي meskipun mempunyai makna denotatif yang sama, yaitu terpisahnya ruh dari tubuh, keduanya mempunyai makna konotatif yang berbeda. Kata مات mempunyai nilai rasa yang lebih rendah daripada توفّي. Yang pertama digunakan untuk menyatakan terpisahnya ruh pada binatang dan manusia. Sedangkan yang kedua digunakan pada manusia saja. Selain itu, kata توفّي cenderung digunakan untuk orang-orang yang bermartabat tinggi atau orang yang terhormat, misalnya رسول الله توفّي dan bukan مات رسول الله. Namun demikian juga ditemukan penggunaan مات untuk orang yang terhormat, misalnya dalam kalimat (12) berikut.
(12) لقد أدرك مالك رحمه الله عمر بن عبد العزيز و أدرك مِن حياته ثمان عشرة سنة لأن عمر رحمه الله مات سنة 111 ومالك ولِد سنة 93. فكانت وفاة عمر بعد ولادة مالك بثمان عشرة سنة (Salim,1972).
Pada teks tersebut kematian Khalifah Umar bin Abdul Aziz dinyatakan dengan verba مات. Hal itu menunjukkan bahwa kata مات tidak selalu menunjukkan konotasi negatif. Penggunaan kata مات yang bebas dari konotasi negatif mungkin juga dapat dilihat pada hadits rasulullah berikut.
(13) إذا مات بن آدم انقطع عملُه إلا مِن ثلاثٍ ... إلى آخره.
Pada hadits tersebut, kematian manusia secara umum juga dinyatakan dengan kata مات . Jadi keberadaan konotasi negatif pada مات dan konotasi positif pada توفّي semata-mata ditentukan berdasarkan bisa diterapkannya مات pada binatang, sedangkan توفّي hanya untuk manusia.
Contoh lain dari makna denotatif dan konotatif ada pada kata الرحمن dan الرحيم. Keduanya mempunyai makna denotatif ‘maha pemberi rahmat’. Tetapi keduanya mempunyai makna konotasi yang berbeda.
الرحمن ==> pemberi rahmat keseluruh alam, rahmatnya mencakup al-mukmin dan al-kafir, bahkan makhluk selain manusia
الرحيم ==> pemberi rahmat khusus kepada mukmin.
(As-Shabuni,Tanpa tahun).
Menurut As-Shabuni, kata الرحمن hanya dinisbatkan kepada Allah. Sebaliknya kata الرحيمbisa dinisbatkan selain Allah.
--------------
Demikian artikel singkat tentang makna denotatif dan makna konotatif. semoga memberi pengertian kepada para pembaca sekalian tentang makna denotatif dan makna konotatif. Apabila pembaca merasa memerlukan referensi tambahan untuk makalah pendidikan atau penelitian pendidikan anda, mohon kritik dan sarannya melalui komentar.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Makna Denotatif dan Makna Konotatif"
Posting Komentar