Oleh: M. Karim, M.Pd
Pengajar di UIN Malang
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DALAM ISLAM
Wacana kepemimpian dalam dunia Islam yang utuh digali dari teks suci agama (al-Qur’an) mulai menjadi gelombang besar pada akhir abad 19 setelah sebelumnya melemah karena menguatnya gelombang pengembangan ilmu pengetahuan melalui pengkajian langsung terhadap sumber pengetahuan berupa perilaku manusia dan gejala alam semesta raya ini. Keadaan itu terjadi karena Eropa telah terbukti berhasil membangun dan mengembangkan peradabannya sampai sekarang dengan melandaskan epistemologi pengetahuannya dalam bentuk demikian, ditambah lagi politik pengetahuan yang menghegemoni terhadap penduduk dunia lainnya sehingga bentuk epistemologi ini menjadi begitu kokoh, kuat dan tak terbantahkan karena menguatkanya apresiasi penduduk dunia lainnya.
Kepemimpinan transformasional perspektif Islam dalam kajian ini tidaklah dibangun dengan kerangka pikiran dikotomis antara ayat Allah SWT yang verbal berupa al-Qur’an dan ayatNya yang non verbal berupa perilaku manusia dan gejala alam semesta. Oleh karena itu, dalam membincang kepemimpinan transformasional dalam perspektif Islam tidak perlu dimulai dari nol, tetapi dapat memanfaatkan perilaku kepemimpinan manusia dan teori-teori kepemimpinan yang sudah ada termasuk teori Transformational Leadership barat dengan melakukan saling menguji, saling dialog, saling melakukan revisi dan saling melakukan modifikasi, saling melengkapi atau mengurangi (antara al-Qur’an dan perilaku manusia/gejala alam semesta) sehingga dapat dibangun kesimpulan yang paling mendekati kebenaran hakiki.
Hal ini berdasarkan pemahaman adanya dua ragam tanda (sign/ayat) Tuhan yang perlu diketahui. Pertama tanda-tanda (ayat-ayat) yang bercorak linguistik verbal dan menggunakan bahasa insani (bahasa Arab/bahasa Qur’ani). Kedua, tanda-tanda (ayat-ayat) yang bercorak nonverbal berupa perilaku manusia dan gejala alam. Keduanya diturunkan Allah untuk manusia agar mereka menelaah dan memahaminya. Kedua ayat itu menduduki posisi yang sama (sama-sama berasal dari Allah SWT.) sebagai sumber inspirasi dalam membincang kepemimpinan transformasional perspektif Islam.
Ulasan tentang konsep kepemimpinan trnsformasional baik yang dikaji dari ayat Tuhan yang verbal (al-Qur’an) maupun yang nonverbal (perilaku manusia dan gejala alam semesta) titik persamaannya adalah dalam memposisikan “perubahan” dan “perbaikan” sebagai titik berangkat dan tujuan organisasi. Adapun perpedaannya adalah konsep yang dikaji dari ayat Tuhan yang berupa perilaku manusia dan gejala alam semesta seringkali terlalu antroposentris bahkan mengalami keterputusan dengan hal yang teosentris. Sedangkan konsep yang dikaji langsung dari ayat Tuhan yang verbal (al-Qur’an) seringkali terlalu terjebak kepada teosentris sehingga terkesan konsep yang dibangun tidak kontektual yang sesuai dengan psikososial manusia.
Konsep transformational leadership sudah banyak diberbincangkan di barat khususnya pada akhir-akhir ini. Meskipun demikian, pembahasan di bagian ini bukan gejala dari alih-alih dan akuisisi pengetahuan, dengan jalan mencari-cari atau mengganti landasan dasar dari sebuah teori pengetahuan yang sudah ada sebelumnya dengan al-Qur'an. karena tulisan ini tidaklah dibangun dengan kerangka pikiran dikotomis antara ayat Allah SWT yang verbal berupa al-Qur’an dan ayatNya yang non verbal berupa hamparan alam semesta dan gejalanya.
Lahirnya perubahan (transformasi) yang lebih baik merupakan inti dari usaha- usaha yang dilakukan oleh jamak manusia di dunia ini. Perubahan dan perbaikan merupakan inti dari aktivitas sebuah kepemimpinan. Dengan demikian term transformasi menjadi hal yang sangat signifikan dan relevan. Usaha agama, usaha pengetahuan, usaha ekonomi, usaha politik, usaha kebudayaan, usaha pendidikan, usaha manajemen, usaha kepemimpinan dan lain sebagainya merupakan serangkaian yang dilakukan oleh manusia untuk menuju perubahan (transformasi) yang lebih baik.
Dalam al-Qur’an semangat perubahan, revolusi termasuk transformasi dapat menemukan pijakan epistemologisnya dari beberapa ayat yang menceritakan tentang para nabi dan rasulullah yang revolusioner semisal cerita Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad SAW dan beberapa ayat yang tertera lafadz al-Hijrah, dan al-Jihadu,. Berangkat dari identifikasi ayat-ayat bersemangat transformasi dengan kata-kata kunci seperti diatas kita akan dapat memulai mengkonsepsikan tentang kepemimpinan transformasional dan perilakunya dalam perspektif Islam (al-Qur’an).
Rujukan:
1. Sondang S. Piagan, Teori Pengembangan Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004) hal. 230
2. J. Winardi, Teori Organisasi dan Pengorganisasian, (Jakarta: Rajawali pres, 2003), hal. 192
3. Adam Ibrahim Indrawijaya, Perubahan dan Pengembangan Organisasi, (Bandung: 1989), hal. 227
4. Nader Anga, Theory I (kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Spritual), (Jakarta: Serambi, 2002), hal. 79-80
5. Masu’ud Said, Kepemimpinan (Pengembangan Organisasi, team Building dan Perilaku), (Malang; UIN Press, 2006) hal. 7
6. John Aldair, Menjadi Pemimpin Efektif (Terjemah oleh Andre Asparsayogi), Jakarta: Kerjasama Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen dengan PT Binaman Pressindo, 1994, hal.. 13
7. Kamus Al-Munjid fi al-Lughah wa al-A’lam, Beirut: Dar al-Masyriq, 1986, hal.. 588
8. Muhaimin, et.al., Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002, hal.. 16-19
9. Thisihiko Izutsu, God and Man in The Koran: Semantic of The Koranic Weltanschaung, (Tokyo: The Keiko Institute of Cultural and Linguistics, 1964) hal. 133
Sumber: www.kabar-pendidikan.blogspot.com, www.arminaperdana.blogspot.com, www.kmp-malang.com
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Kepemimpinan Transformasional dalam Islam"
Posting Komentar