Sifat-sifat kepemimpinan menurut Edwin Ghiselli dalam Handoko (1995:297), diantaranya adalah kemmpuan dalam kedudukannya sebagai pengawas (supervisory ability). Sedangkan arti dari supervisi itu sendiri adalah tugas pokok dalam adminnistrasi pendidikan bukan hanya tugas ekerjaan para inspektur maupun pengawas saja melainkan juga pekerjaan Kepala Sekolah terhadap pegawai-pegawai sekolah. Supervisi adalah aktivitas menentukan kondisi/ syarat yang essensial yang akan menjamin tercapainya tujuan pendidikan.
Tugas Kepala Sekolah sebagai supervisor berarti bahwa ia harus meneliti, mencari,dan menentukan syarat-syarat mana saja yang diperlukan bagi kemajuan sekolahnya. Kepala sekolahharus dapat ,meneliti syarat-syarat mana saja yang telah ada dan tercukupi, dan mana yang kurang maksimal. (Daryanto 2005: 84)
Supervisi pada dasarnya pelayanan yang disediakan oleh Kepala Sekolah untuk membantu pra guru agar menjadi semakin cakap atau terampil dalam melaksanakan tugasnnya sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman. (Nawawi, H. Hadari 1995: 196). Supervisi adalah usaha yang dilakukan Kepala Sekolah dalam membantu guru-guru agar semakin mampu mewujudkan proses belajar mengajar. Supervisi Kepala Sekolah adalah menilai kemampuan setiap personil sekolah dalam melaksanakan tugas-tugasnya, guna membantu yang bersangkutan melakukan perbaikan-perbaikan bilamana diperlukan, dengan menunjukkan kekurangan-kekurangan atau kelemahan asing-masing dalam bekerja agar diatasi dengan usaha sendiri.
Dengan kata lain, tujuan supervisi kepala sekolah adalah menumbuhkan kesadaran guru untuk berusaha dengan kemampuan sendiri memperbaiki kekurangan atu kelemahannya dalam melaksanakan tugas, berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan Kepala Sekolah. (Nawawi, Hadari 1995: 198). Tugas Kepala Sekolah sebagai supervisor, maka ia melakukan pengawasan
dan pewngendalian terhadap tenaga kependidikan khususnya guru, yang bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan provesional guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pembelajaran yang efektif. Dalam pelaksanaannya, Kepala sekolah sebagai supervisor harus memperhatikan prinsip-prinsip: (1) Hubungan konsultatif, kolegial, dan bukan hirarkis, (2) Dilaksanakan secara demokratis, (3) Berpusat pada tenaga kependidikan atau Guru, (4) ilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga kependidikan atau Guru, (5) Merupakan bantuan profesional. (E. Mulyasa 2004: 113) Kegiatan Suprvisi oleh Kepala sekolah dapat dilaksanakan secara efektifantara lain melalui diskusi kelompok, kunjungan kelas,pembicaraan individual, dan simulasi pembelajaran. 1) Diskusi Kelompok . Merupakan suatu kegiatan yang dilakukan bersama guru-guru dan bisa juga melibatkan tenaga administrasi, untuk memecahkan berbagai masalah di sekolah dlam mencapai suatu keputusan. 2) Kunjungan kelas. Kunjungan kelas merupakan teknik yang sangat bermanfaat untuk mendapatlan informasi secara lugs tentang berbagai hal yang berkaitan dengan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas pokoknya , yaitu mengajar.
Berdasarkan hasil kunjungan kelas, kepala sekolah bersama guru bisa mendiskusikan berbagai permasalahan yang ditemukan dan menyusun program-program pemecahan untuk masa yang akan datang. 3) Pembicaraan Individual Merupakan teknik bimbingan dan konseling, dimana kepala sekolah memberikan konseling kepada guru, baik berkaitan dengan kegiatan pembelajaran maupun masalah yang menyangkut profesionalisme guru. 4) Simulasi Pembelajaran Merupakan suatu teknik supervisi berbentuk demonstrasi pembelajaran yang
dilakukan oleh kepala sekolah yang dapat dilakukan secara terprogram. (E. Mulyasa 2004:113)
Keberhasilan kepala sekolah sebagai supervisor antara lain dapat ditunjukkan oleh: (1) Meningkatnya kesadaran tenaga kependidikan (Guru) untuk meningkatkan kinerjanya, (2)Meningkatnya keterampilan tenaga kependidikan (Guru) dalam melaksanakan tugasnnya. (E. Mulyasa 2004: 115).
Ditulis oleh:
M. Asrori Ardiansyah, M.Pdhttp://kabar-pendidikan.blogspot.com
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Kepala Sekolah Sebagai Supervisor"
Posting Komentar