Dalam kaitannya dengan motivasi, maka disilin kerja juga berperan penting bagi peningkatan kinerja para pegawai. Disiplin secara etimologis mengandung makna akan ketaatan terhadap norma, ketentuan dan kaidah yang berlaku dalam organisasi. Kedisiplinan sebenarnya erat kaitannya dengan motivasi, karena pegawai akan disiplin apabila motivasi mereka tinggi. Sebaliknya, disiplin akan rendah apabila motivasi juga rendah. Dengan demikian, disiplin dan motivasi merupakan dua elemen penting dalam peningkatan kinerja.
Di samping itu juga disiplin mempunyai peran sentral dalam membentuk pola kerja dan etos kerja yang produktif. Menurut Sinungan Muchdarsyah (2009) disiplin didefinisikan secara berbeda-beda. Dari sejumlah pendapat disiplin dapat disarikan ke dalam beberapa pengertian sebagai berikut:
1. Kata disiplin dari segi (terminologis) berasal dari kata latin “discipline” yang berarti pengajaran, latihan dan sebagainya (berawal dati kata discipulus yaitu seorang yang belajar). Jadi secara etimologis terdapat hubungan pengertian antara discipline dengan disciple.
2. Latihan yang mengembangkan pengendalian diri, watak atau ketertiban dan efisiensi.
3. Kepatuhan atau ketaatan (obedience) terhadap ketentuan dan peraturan pemerintah atau etik, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat.
4. Penghukuman (punishment) yang dilakukan melalui koreksi dan latihan untuk mencapai perilaku yang dikendalikan (control behavior).
Disiplin bisa mendorong produktivitas kerja atau disiplin merupakan sarana yang penting untuk mencapai produktivitas kerja para pegawai dalam birokrasi (Ambar Teguh Sulistiyani, 2008).
Dalam rumusan-rumusan tersebut di atas dapat dirumuskan bahwa disiplin adalah sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok, atau masyarakat yang berupa ketaatan (obedience) terhadap peraturan yang ditetapkan pemerintah atau etik, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat untuk tujuan tertentu. Disiplin dapat pula diartikan sebagai pengendalian diri agar tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan falsafah suatu bangsa/negara.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin mengacu pada pola tingkah laku dan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Adanya hasrat yang kuat untuk melaksanakan sepenuhnya apa yang dahulu menjadi norma, etik dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat.
b. Adanya perilaku yang dikendalikan.
c. Adanya ketaatan (obedience).
Dari ciri-ciri pola tingkah laku pribadi disiplin, jelaslah bahwa disiplin membutuhkan pengorbanan, baik itu perasaan, waktu, kenikmatan, dan lain-lain. Disiplin bukanlah tujuan, melainkan sarana yang ikut memainkan peranan dalam pencapaian tujuan.
Kedisiplinan merupakan faktor yang berasal dari dalam diri guru yang dapat mempengaruhi pencapaian kinerja guru. Dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi diharapkan guru dapat memperoleh prestasi yang optimal. Dengan disiplin kerja yang baik akan dapat mendorong guru meraih prestasi kerja yang optimal. Semakin tinggi tingkat kedisiplinan guru, maka akan semakin baik prestasi kerja yang diraihnya.
Sikap disiplin merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dimiliki oleh setiap guru. Sikap disiplin guru dapat tumbuh dan berkembang dengan melakukan latihan-latihan yang dapat memperkuat diri sendiri dengan jalan membiasakn diri untuk patuh pada peraturan-peraturan yang ada. Dengan membiasakan diri untuk berdisiplin lambat laun akan tumbuh kesadaran pada diri siswa untuk selalu mematuhi segala peraturan yang ada, dan sikap disiplin yang tumbuh dari kesadaran dalam diri guru akan dapat bertahan lama dan bahkan dapat melekat dalam diri guru yang terwujud dalam setiap tingkah laku dan perbuatannya dalam sepanjang hidupnya.
Ditulis oleh:
M. Asrori Ardiansyah, M.Pdhttp://kabar-pendidikan.blogspot.com
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Hakikat Disiplin Kerja"
Posting Komentar