Madrasah unggulan dimaksudkan sebagai center for excellence. Madrasah Unggulan diproyeksikan sebagai wadah menampung putra-putri terbaik masing-masing daerah untuk dididik secara maksimal tanpa harus pergi ke daerah lain. Dengan demikian terjadinya eksodus SDM terbaik suatu daerah ke daerah lain dapat diperkecil, dan sekaligus menumbuhkan persaingan sehat antara daerah dalam menyiapkan SDM mereka.
Karena menjadi center for excellence anak-anak terbaik, maka kesempatan belajar di kedua jenis madrasah ini haruslah melalui proses seleksi yang ketat dan dengan berbagai kententuan lainnya. Madrasah ini diperkuat oleh keberadaan majlis madrasah yang juga memiliki peran penting dalam pengembangannya.
Secara lebih detail dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Aspek Administrasi
1) Maksimal 3 kelas untuk tiap angkatan
2) Tiap kelas terdiri dari 25 siswa
3) Rasio guru kelas adalah 1:25
4) Dokumentasi perkembangan tiap siswa dari mulai MI sampai PT.
5) Transparan dan Akuntabel
b. Aspek Ketenagaan
1) Kepala madrasah
- Minimal S-2 untuk MA, S-1 untuk MTs dan MI
- Pengalaman Minimal 5 tahun menjadi kepala di sebuah madrasah
- Mampu berbahasa Arab dan atau Inggris
- Lulus tes (fit & proper test)
- Sistem kontrak 1 tahun
- Siap tinggal di kompleks madrasah
- Guru
2) Minimal S-1
- Spesialisasi sesaui mata pelajaran
- Pengalaman mengajar minimal 5 tahun
- Mampu berbahasa Arab dan atau Inggris
- Lulus tes (fit & proper test)
- Sistem kontrak 1 tahun
3) Tenaga lain
- Minimal S-1
- Spesialisasi sesuai bidang tugas
- Pengalaman mengelola minimal 3 tahun
c. Aspek Kesiswaan
1) Input
- Lima besar MTs (untuk MA)
- Lima besar MI ( untuk MTs)
- Mampu berbahasa Arab dan Inggris
- Lulus Test.
2) Out Put
- Menguasai berbagai disiplin ilmu.
- Ada keahlian spesifik tertentu.
- Mampu berbahasa dan menulis Arab dan Inggris secara benar.
- Terampil menulis dan berbicara (Indonesia).
- Siap bersaing untuk memasuki universitas/institute bermutu dalam dan luar negeri.
d. Aspek Kultur Belajar
- Student centered leaning.
- Student inquiry.
- Kurikulum dikembangkan secara lokal dengan melibatkan semua komponen madrasah termasuk siswa.
- Bahasa pengantar Arab dan Inggris.
- Bahasa pergaulan sehari-hari adalah Arab/Inggris.
- Sistem Drop-Out.
- Pendekatan belajar dengan fleksibelitas tinggi dengan mengikuti perkembangan metode-metode pembelajaran terbaru.
e. Aspek Sarana Prasarana
- Perpustakaan yang memadai.
- Laboratorium (Bahasa, IPA dan Matematika).
- Perkebunan/perkolaman sebagai laboratorium alam.
- Musholla
- Lapangan/Fasilitas olah raga (Bola kaki, basket dll.) (Depag RI, 2004: 53-56).
Untuk lebih mudah dalam memahami penjelasan tentang strategi pengembangan Madrasah, maka dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 2. Skema Pengembangan Madrasah.
(Sumber Depag, 2004: 70)
Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa arah pengembangan madrasah dapat diaktualisasikan dengan menghadirkan tiga desain besar pendidikan madrasah, yaitu: (1) Madrasah Unggulan; (2) Madrasah Model; dan (3) Madrasah Kejuruan/Reguler.
Madrasah Unggulan terletak di tiap propinsi sebanyak masing-masing satu buah. Demikian juga dengan Madrasah Model berada di tiap-tiap kabupaten masing-masing satu buah. Sementara Madrasah Reguler atau Kejuruan didirikan sesuai dnegan kebutuhan masyarakat setempat.
Keberadaan Madrasah Unggulan masing-masing propinsi dimaksudkan agar pemerintah daerah setempat memiliki wadah (center for exellence) untuk mempersiapkan SDM Masa depan. Demikian juga dengan Madrasah Model yang berada pada masing-masing Kabupaten. Keberadaan Madrasah reguler atau kejuruan di Maksudkan untuk menampung dan mempersiapkan SDM (siap pakai) dengan keahlian khusus. Pendekatan ini diharapkan dapat memperkecil kemungkinan terjadinya eksudos dan pemusatan SDM bermutu di satu lokasi pendidikan. Di samping itu, agar tumbuh persaingan sehat dari masing-masing daerah dalam melahirkan SDM yang bermutu. (Depag, 2004: 53).
Ditulis oleh:
M. Asrori Ardiansyah, M.Pdhttp://kabar-pendidikan.blogspot.com
Belum ada tanggapan untuk "Artikel Pendidikan: Strategi Pengembangan Madrasah Unggulan"
Posting Komentar