Peran serta masyarakat hendaknya didayagunakan karena dapat membantu pelaksanaan pendidikan, baik dalam bentuk pembinaan moral, bakat, pengajaran, maupun budaya. Hal ini sejalan dengan semangat lokal yang ditengarai mampu mempengaruhi maju atau mundurnya manajemen sekolah. Dalam menjalin kerjasama dengan masyarakat hendaknya dilandasi Dengan tas kesamaan tanggungjawab dan tujuan di antara lembaga pendidikan dan pihak masyarakat bersangkutan. Bagaimanapun sekolah adalah milik masyarakat, karena raw input sekolah itu sendiri berasal dari masyarakat, dan output sekolah nantinya akan kembali kepada masyarakat.
Jadi, masyarakat ikut menaruh kepentingan dan bertanggungjawab terhadap kelangsungan penyelenggaraan pendidikan disatuan-satuan pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa bentuk hubngan lembaga pendidikan dengan masyarakat antara lain yaitu :
1) Mengikutsertakan warga sekolah dalam kegiatan kemasyarakatan, seperti kesenian, perayaan hari nasional dan keagamaan, pelestarian lingkungan hidup, dan lain sebagainya. Dengan melakukan kegiatan ini, ada banyak manfaat yang dapat dipetik, selain mengembangkan semangat pembinaan bagi peserta didik, aktivititas sekolah dan masyarakat juga mampu menyatu. Jadi masyarakat ekitar sekolah merasa ikut memiliki sekolah, sehingga sewaktu-waktu sekolah membutuhkan bantuan, masyarakat sekitarpun tidak segan-segan menolong. Contohnya peran keamanan sekolah yang turut dibantu masyarakat sekitar
2) Penyediaan fasilitas sekolah untuk keperluan masyarakat, contohnya penggunaan aula, lapangan olahraga, dan lain-lain. Dengan mempersilakan masyarakat sekolah menggunakan fasilitas sekolah (dengan tetap memperhatikan pertimbangan-pertimbangan tertentu), nantinya selain menumbuhkan kerukunan antara sekolah dengan masyarakat sekitar juga dapat diambil manfaat lainnya. Misalnya, pembinaan olahraga, dapat dibantu oleh masyarakat sekitar (tidak hanya oleh guru olahraga).
3) Mendayagunakan tokoh-tokoh potensial dalam masyarakat guna menunjang pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung
4) Mengikutsertakan POMG/komite sekolah dalam menunjang pelaksanaan pendidikan tanpa menambah beban yang memberatkan. Contohnya jika ada seorang wali murid yang memiliki kemampuan lebih di bidang kesenian, ia dapat membantu guru kesenian mengajar di kelas maupun di luar kelas (ekstrakurikuler).
5) Menjalin hubungan dengan instansi lain, seperti sekolah lain, instansi pemerintah terkait (dinas pendidikan, dinas kesehatan dan lain-lain), instansi swasta; perusahaan komersil. Ada banyak manfaat yang dapat diambil sekolah dengan menjalin hubungan dengan instansi pemerintah terkait, seperti dinas kesehatan. Misalnya dalam bentuk penyuluhan-penyuluhan, pemberian obat-obatan, dan lain sebagainya. Adapun jika dengan instansi swasta, misalnya memberikan informasi lowongan kerja bagi sekolah, dan lain sebagainya.
Mengacu pada berbagai bentuk hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat sekitar, dapat ditarik garis besar bahwa bidang kerjasama dapat meliputi pembinaan moral, bakat, pengajaran, dan budaya. Diantara kesemua bentuk hubungan kerjasama diatas, menurut hemat penulis akan lebih baik jika sekolah sangat memperhatikan pada hubungan kerjasama sekolah dengan orangtua / wali peserta didik. Hal ini dikarenakan wali peserta diidk yang paling memiliki kesamaan tanggung jawab dan tujuan dengan sekolah. Contoh pelaksanaan misalnya komunikasi mendalam ketika pembagian raport.
Dipublikasikan Oleh:
M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang
Sumber:
www.kabar-pendidikan.blogspot.com, www.kmp-malang.com
www.arminaperdana.blogspot.com, http://grosirlaptop.blogspot.com
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Peran Serta Masyarakat dalam Proses Pendidikan"
Posting Komentar