Secara umum Teaching berarti pengajaran, sedangkan menurut Drs. B. Suryosubroto pengajaran merupakan hasil proses belajar mengajar, efektivitasnya tergantung dari beberapa unsur. Efektivitas suatu kegiatan tergantung dari terlaksana tidaknya perencanaan, karena perencanaan, maka pelaksanaan pengajaran menjadi baik dan efektif. Cara untuk mencapai hasil belajar yang efektif yaitu murid-murid harus dijadikan pedoman setiap kali membuat persiapan dalam mengajar. Learning secara umum artinya pembelajaran. Menurut Dra. Hj. Siti Kusrini pembelajaran adalah upaya pengembangan sumber daya manusia yang harus dilakukan secara terus menerus selama manusia hidup. Pembelajaran menurut Wirawan merupakan kegiatan Full-Contact yang melibatkan semua aspek kepribadian siswa (pikiran, perasaan, dan bahasa tubuh) disamping pengetahuan, sikap, keyakinan sebelumnya serta persepsi masa mendatang.Menurut Abu Ahmadi dalam bukunya Slameto ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode pembelajaran, diantaranya yaitu:1. Metode mengajar yang digunakan harus dapat mengembangkan motif, minat, dan gairah belajar siswa.2. Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa. 3. Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya. 4. Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi (pembaharuan).5. Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat mendidik siswa dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.6. Metode yang dipergunakan harus dapat meniadakan penyajian yang bersifat Verbalisme dan menggantinya dengan pengalaman situasi nyata dan bertujuan.7. Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya beberapa penerapan metode pembelajaran diatas, diharapkan dapat meningkatkan kualitas belajar siswa secara lebih optimal. Siswa tidak akan lagi merasa acuh tak acuh terhadap materi pelajaran yang diberikan, karena mereka menganggap pelajaran merupakan suatu kebutuhan hidup mereka.Adanya kecenderungan dalam dunia pendidikan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah yang mana belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami sendiri apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang, dan itulah yang terjadi dikelas-kelas sekolah kita.Untuk lebih jelasnya tentang Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berikut akan penulis uraikan beberapa definisinya menurut para ahli sebagai berikut:1. Menurut MulyasaPembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pelajaran dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata, sehingga para peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Melalui proses penerapan kompetensi dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik akan merasakan pentingnya belajar, dan mereka akan memperoleh makna yang mendalam terhadap apa yang dipelajarinya. 2. Menurut NurhadiPembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata kedalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, sementara siswa memperoleh pengetahuan dan ketrampilan dari konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit, dan dari proses mengkonstruksi sendiri, sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat.3. Menurut Dr. Wina Sanjaya M.PdPembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi nyata kedalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa belajar dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan dari pada hasil belajar. Hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi anak untuk memecahkan persoalan, berfikir kritis, dan melaksanakan observasi serta menarik kesimpulan dalam jangka panjangnya. Dalam kontekstual ini, siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya. Mereka sadar bahwa yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya nanti. Dengan begitu mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu ebkal untuk hidupnya nanti. Mereka mempelajari apa yang bermanfaat bagi dirinya dan berupaya menggapainya. Dalam upaya itu mereka memerlukan guru sebagai pengarah dan pembimbing.Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang menekankan pentingnya lingkungan alamiah itu diciptakan dalam proses belajar agar kelas lebih hidup dan lebih bermakna karena siswa mengalami sendiri apa yang dipelajarinya, pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) memungkinkan siswa untuk menguatkan, memperluas, dan menerapkan pengetahuan dan ketrampilan akademik mereka dalam berbagai macam tatanan kehidupan baik disekolah maupun diluar sekolah. Selain itu, siswa dilatih untuk dapat memecahkan masalah yang mereka hadapi dalam suatu situasi. Bila pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) diterapkan dengan benar, diharapkan siswa akan berlatih untuk dapat menghubungkan apa yang diperoleh dikelas dengan kehidupan dunia nyata yang ada dilingkungannya. Untuk itu, guru perlu memahami konsep pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terlebih dahulu dan dapat menerapkannya dengan benar. Agar siswa dapat belajar lebih efektif, guru perlu mendapat informasi tentang konsep-konsep pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dan penerapannya.Rujukan:1. Drs. B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta:Rineka Cipta,1997), hlm. 9 2. Dra. Hj. Siti Kusrini, Dkk, Ketrampilan Dasar Mengajar, (Malang: Fakultas Tarbiyah UIN,2006), hlm.93. Wirawan, Quantum Teaching, Alternatif Pengajaran Untuk Peningkatan Mutu Pembelajaran, (Jakarta:Departemen Pendidikan nasional), 2005, hlm.24. Dr. E. Mulyasa, M.Pd, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung:PT Remaja Rosda karya, 2005), hlm.555. Dr. Nurhadi, Pembelajaran Kontekstual dan penerapannya dalam KBK, (Malang: UNM, 2004), Edisi Revisi, Cet.I, hlm.13. 6. Dr. Wina Sanjaya, M.Pd, Pembelajaran Dalam implementasi KBK, (Jakarta:Prenada Media, 2005), Cet.1, hlm. 109. Dipublikasikan Oleh:
M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang
Sumber: www.kabar-pendidikan.blogspot.com, www.arminaperdana.blogspot.com, www.kmp-malang.com
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Pengertian Pembelajaran Contextual Teaching Learning"
Posting Komentar