Gorton (1976) dalam temuan penelitiannya mengatakan bahwa keterampilan manajerial penting bagi peningkatan kinerja guru. Megan dkk (2005) menyatakan bahwa keterampilan manajerial berpengaruh positif terhadap kinerja guru. Metcalf dan Urwick dalam Mantja menyimpulkan bahwa keikutsertaan guru dalam fungsi-fungsi kepemimpinan dapat meningkatkan kinerjanya.
Hasil penelitian Holten Sion yang berjudul keterampilan manajerial kepala sekolah, komitmen, daya tahan terhadap stres, kepuasan dan performansi mengajar guru menunjukkan bahwa:
Berdasarkan hasil analisis deskriptif keterampilan manajerial kepala sekolah dalam kualifikasi cukup, komitemen guru dalam kualifikasi antara tinggi dan sedang, daya tahan kerja guru terhadap stres kerja dalam kualifikasi kuat, kepuasan kerja guru dalam kualifikasi tinggi, performansi guru dalam kualifikasi cukup, dan prestasi akademik siswa dalam kualifikasi baik. Berdasarkan hasil analisis jalur (path) ada hubungan langsung signifikan keterampilan manajerial kepala sekolah dengan komitmen guru, ada hubungan langsung signifikan keterampilan manajerial kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru, ada hubungan langsung signifikan keterampilan manajerial kepala sekolah dengan performansi guru, tidak ada hubungan daya tahan guru terhadap stres kerja dengan performansi guru, ada hubungan langsung antara kepuasan kerja guru dengan performansi mengajar guru, dan ada hubungan antara performansi mengajar guru terhadap prestasi akademik siswa. Secara simultan terdapat hubungan positif signifikan antara keterampilan manajerial kepala sekolah, komitmen guru, kepuasan kerja guru, dan performasi mengajar guru dengan prestasi akademik siswa.
Dalam penelitian Gemnafle (2003) disimpulkan bahwa keterampilan manajerial memberikan kontribusi 33,79 peren terhadap kinerja guru. Lebih lanjut Gemnafle menyimpulkan bahwa terdapat jalur hubungan kausal langsung yang cukup signifikan antara keterampilan manajerial kepala sekolah dengan kinerja guru dalam mengajar pada SMU Negeri dan swasta di Sulawesi Tenggara.78 Kesimpulan ini juga diperkuat oleh Caldwell sebagaimana dikutip Sion bahwa keterampilan manajerial adalah cara yang efektif untuk meningkatkan kinerja.
Hasil penelitian yang dilakukan di Universitas Michigan sebagaimana dikutip Supriyanto menunjukkan partisipasi bawahan dalam pengambilan keputusan akan menghasilkan kepuasan kerja dan kinerja yang lebih tinggi. Dengan asumsi bahwa pengambilan keputusan adalah bagian dari kegiatan manjerial, maka secara otomatis dapat dikatakan bahwa kinerja guru ada hubungannya dengan keterampilan manajerial kepala sekolah. Salah satu hasil penelitian yang mengungkapkan hubungan keterampilan manajerial dengan kinerja guru adalah penelitian Kasman (2003), yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kinerja guru dengan keterampilan manajerial kepala sekolah dasar.
Vroom dan Yetton (1973) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa semakin sering guru dilibatkan dalam pembuatan keputusan, maka semakin meningkat kinerjanya dalam melaksanakan tugas dan hasilnya juga meningkat. Sehingga dalam hal ini dapat dikatakan bahwa kepala sekolah merupakan variabel penentu yang berpengaruh terhadap kinerja guru.
Keseluruhan temuan penelitian yang telah dikemukakan diatas memberikan penjelasan bahwa kinerja guru memiliki hubungan dengan seberapa baik keterampilan manajerial kepala sekolah. Pernyataan ini dapat dilihat dari hasil penelitin Megan dkk (2005) menyimpulkan bahwa kualitas manajemen kepala sekolah merupakan faktor yang menentukan efektivitas kinerja guru demi pencapaian hasil yang optimal.
Dipublikasikan Oleh:
M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang
Sumber:
www.kabar-pendidikan.blogspot.com, www.kmp-malang.com
www.arminaperdana.blogspot.com, http://grosirlaptop.blogspot.com
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Pengaruh Keterampilan Manajerial Terhadap Kinerja Guru"
Posting Komentar