Dalam perencanaan pendidikan ada beberapa pendekatan yang di gunakan, lebih rinci lagi ada empat yang paling utama, yaitu; (a). pendekatan kebutuhan social, (b). pendekatan ketenagakerjaan, (c) pendekatan efesiensi biaya, (d). pendekatan terpadu, untuk lebih jelasnya sebagai berikut.
1. Pendekatan Kebutuhan Sosial
Pendekatan social merupakan pendekatan yang didasarkan atas keperluan masyarakat pada saat ini. Pendekatan ini menitik beratkan pada tujuan pendidikan yang menitik beratkan pada pemerataan kesempatan dalam mendapatkan pendidikan. Menurut A.W. Guruge’ pendekatan sisial merupakan pendekatan tradisional bagi pembangunan pembangunan pendidikan dengan menyediakan lembaga-lembaga dan fasilitas demi memenuhi tekanan tekanan untuk memasukan sekolah serta memungkinkan pemberian kesempatan kepada murit dan orang tua secara bebas. Sebagai contoh penerapan pendekatan ini adalah diterapkannya system ganda melalui kebijakan Link And Match.
Selanjutnya dalam pendekatan ini ada beberapa kelemahan dalam pendekatan ini diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan ini mengabaiakan masalah alokasi dalam skala nasional, dan secara samar tidak mempermasalahkan besarnya sumber daya pendidikan yang dibutuhkan arena beranggapan bahwa penggunaan sumberdaya pendidikan yang terbaik adalah untuk segenap rakyat Indonesia.
2. Pendekatan ini mengabaiakn kebutuhan ketenagakerjaan (manpower planning) yang diperlukan dimasyarakat sehingga dapat menghasilkan lulusan yang sebenarnya kurang dibutuhkan masyarakat.
3. Pendekatan ini cenderung hanya menjawab pemerataan pendidikan saja sehingga kuantitas lebih diutamakan dari pada kualitanya.
2. Pendekatan Ketenagakerjaan
Dalam teorinya pendekatan ini lebih mengutamakan keterkaitan lulusan system pendidikan dengan tuntutan akan kebutuhan tenaga kerja, didalam pendekatan ini juga mempunyai kelemahan, dimana ada tiga kelemahan yang paling utama, yaitu;
a. Mempunyai peranan yang terbatas dalam perencanaan pendidikan, karena pendekatan ini mengabaikan keberadaaan sekolah umum karena hanya akan menghasilkan pengangguran saja, pendekatan ini lebih mengutamakan sekolah menengah kejuruan untuk memenuhi kebutuhan kerja.
b. Menggunakan klasifikasi rasio permintaan dan persediaan
c. Tujuan dari pada pendekatan ini hanyalah untuk memenuhan kebutuhan tenaga kerja, disisi lain tuntutan dunia kerja berubah ubah sesuai dengan cepatnya perubahan zaman.
Blaug dan Faure(1988) menyimpulkan bahwa masalah pengangguran dikalangan terdidik dapat ditekan dengan memperbaiki sistem dan perencanaan pendidikan yang baik. Perlu kita cermati sebenarnya peningkatan pengangguran bukan semata-mata kesalahan dunia pendidikan, peningkatan pengangguran di karenakan sempitnya lapangan kerja, sempitnya lapangan kerja disebabkan pemerintah yang kurang bisa membuka lapangan kerja yang baru.
Perbaikan sistem dan perencanaan pendidikan bukan berarti pendidikan harus melahirkan atau meluluskan lulusan yang siap pakai. Kalau yang dimaksud dengan siap pakai ialah kemampuan lulusan yang mengenali dan menguasai permasalahan rutin serta mampu mengaplikasikan ilmunya; maka bukan pada tempatnya hal itu di belajarkan pada pendidikan formal yang ada sekarang ini.
3. Pendekatan Efesiensi Biaya
Pendekatan ini menitik beratkan pada pemanfaatan biaya secermat mungkin untuk mendapatkan hasil pendidikan yang seoptimal mungkin, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif, sehingga pendidikan ini diadakan hanya jika bener benar keuntungan yang relatif pasti, baik bagi penyelenggara maupun peserta didik. Sebagai contoh : pembukaan sekolah sekolah Magister manajemen, magister bisnis adminitrasu, dan kursus-kursus. Lebih jauh lagi kalau kita mencermati pendekatan ini mempunyai implikasi terhadap prinsip ekonomi yaitu program pendidikan yang mempunyei nilai ekonomi tinggi menempati urutan atau prioritas penting.
Pendekatan ini juga disebut sebagai pendekatan Rate of Education atau Return to Education, pendekatan ini bertujuan untk mengukur pendidikan dari sudut hasil atau keuntungan yang di peroleh, sehingga dapat dikatakan bahwa pndidikan yang baik adalah pendidikan yang menguntungkan dan menjanjikan dan sebaliknya pendidikan yang kuarng bai adalah pendidikan yang tidak menguntungkan sama sekali.
Kelemahan pendekatan ini adalah pada pengelolaan dana pendidikan terutama di negara berkembang masih sangt lemah.
4. Pendekatan Terpadu
Pendekatan terpadu adalah bentuk pendekatan yang didalamnya memadukan ketiga pendekatan yang ada diatas, yaitu pendekatan sosial, pendekatan ketaenaga kerjaan dan pendekatan efensiensi biaya.
Dipublikasikan Oleh:
M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang
Sumber:
www.kabar-pendidikan.blogspot.com, www.kmp-malang.com
www.arminaperdana.blogspot.com, http://grosirlaptop.blogspot.com
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Pendekatan Perencanaan Pendidikan"
Posting Komentar