Secara sederhana “hubungan” atau communication” dapat diartikan sebagai process by wich a person transmits a massage to another (proses penyampaian berita dari seorang kepada orang lain). Kerja sama lembaga pendidikan dengan masyarakat disini mengandung beberapa pelibatan secara langsung yaitu:
1) Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan sesuatu kepada orang lain (juga sebagai sumber berita)
2) Apa yang disampaikan (isi/informasi)
3) Alat, medis yang digunakan (dapat berupa kata-kata bunyi, laporan dan lain sebagainya)
4) Tujuan penyampaian, (dapat perintah, pemberitahuan)
5) Orang yang menerima informasi (komunikasi/communicate)
6) Response/jawaban yang diberikan oleh sipenerima.
Di bagian sebelumnya telah sedikit disinggung mengenai bentuk kerjasama lembaga pendidikan dengan masyarakat. Berbagai bentuk humas dalam lingkup lembaga pendidikan dapat dikelompokkan lagi menjadi bentuk langsung dan tidak langsung. Bentuk langsung anatara lain pertemuan formal (rapat) antara guru, pertemuan dengan orangtua /wali murid, pertemuan sekolah dengan masyarakat atau instansi terkait lainnya.
Bentuk tidak langsung misalnya melalui media cetak (majalah dinding, majalah pendidikan, pamflet), media elektronik (iklan pada televisi dan radio), dan media pameran sekolah. Beberapa bentuk kerjasama hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat sebagaimana telah disebutkan di atas adalah majalah dinding dan media pendidikan. Dalam membuat media publisitas tersebut, ada beberapa asas publisitas yang seharusnya diperhatikan, yaitu :
1) Materi obyektif dan resmi
2) Penyelenggara mading terorganisir
3) Mendorong partisipasi warga sekolah
4) Mempertahanka kontinyuitas
5) Memperhatikan respons/tanggapan
Dipublikasikan Oleh:
M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang
Sumber:
www.kabar-pendidikan.blogspot.com, www.kmp-malang.com
www.arminaperdana.blogspot.com, http://grosirlaptop.blogspot.com
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Bentuk Kerjasama Sekolah dengan Masyarakat"
Posting Komentar